YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Saat ini Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) merupakan sumber daya (resources) narasi berkemajuan bagi Muhammadiyah. Itu berhubungan dengan pertumbuhan PTMA yang mengalami peningkatan dari jumlah maupun kualitas seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era disrupsi.
Direktur Pusat Data Penelitian dan Pengembangan (Pusdalitbang) Suara Muhammadiyah, Isngadi Marwah Atmadja, menyatakan hal tersebut dalam Workshop Pengelolaan Manajemen Reputasi menujut PTMA Berkemajuan di Hotel Jayakarta, Sabtu (13/10).
Suara Muhammadiyah bersama Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah serta TVMuhammadiyah menjadi narasumber sesi optimasi media dalam workshop yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengambangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Workshop tersebut diikuti peserta dari 33 PTMA.
Menurut Isngadi, jika dulu cendekiawan Muhammadiyah tersebar di seluruh konsul (wilayah), sekarang cendekiawan Muhammadiyah berada di PTMA. “Narasi Muhammadiyah ada di PTMA,” tandasnya.
Oleh karena itu, Isngadi mengatakan, sinergi PTMA dengan media persyarikatan seperti SM adalah suatu keharusan dalam membangun narasi Muhammadiyah tersebut. Meskipun bukan cara yang populer, Ia menyebut PTMA sebagai pelayan pengetahuan warga Muhammadiyah dalam meneguhkan, mencerahkan, dan menggembirakan. “Jalan sunyi karena tidak masuk scopus,” kelakarnya.(Riz)