SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP mengapresiasinya penyelenggaraan event sejarah yang dinisiasi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman.
“Acara ini sangat penting, apalagi sekarang ini PPKN juga kehilangan ruh, Pancasila hanya dianggap pengetahuan saja, padahal pendidikan moral lebih penting dari itu,” ujar Muhadjir yang hadir memberikan pidato kunci Seminar Sejarah Pendidikan Muhammadiyah di gedung B Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Rabu (24/10).
Seminar yang mengusung tema “Menggali, Mengembangkan dan Menanamkan Nilai-Nilai Sejarah Pendidikan Muhammadiyah sebagai Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter,” tersebut menghadirkan pembicara Dewan Pertimbangan Presiden, Prof Dr Malik Fajar, Direktorat Sejarah Kemendikbud RI Dra Triana Wulandari, MSi, serta sejarawan Muhammadiyah Muhammad Yuanda Zara, PhD.
Lebih lanjut Muhadjir mengungkapkan bahwa Yogyakarta diharapkan bisa menjadi Makkahnya Muhammadiyah, yaitu pusatnya warga Muhammadiyah seluruh Indonesia. Menurutnya, Kemendikbud turut membantu pembangunan museum Muhammadiyah yang bertempat di Universitas Ahmad dahlan (UAD) Yogyakarta. Selain itu gedung PP muhammadiyah dan Mua’allimin juga akan dicanangkan sebagai cagar budaya.
Seminar tersebut dihadiri oleh kepala sekolah, SD, SMP, SMA, SMK Muhammadiyah se-Sleman serta SMP se-DIY, guru sejarah, IPS, BK , PKN, dan juga beberapa mahasiswa UNISA dan UAD. Selain itu, turut serta hadir beberapa siswa yang memenangkan penghargaan lomba-lomba kemuhammadiyahan.(Wesari)