BANTUL, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Gunawan Budiyanto, MP secara resmi membuka Journal of Government and Politic – International Conferencence (JGP-IC) 2018 yang diadakan Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY di Ruang Amphitheater Gedung Pascasarjana, Selasa (30/10).
Konferensi internasional bertajuk Trends in Politics and Government dealing with Sustaninable Development Goals tersebut menghadirkan pembicara dari beberapa negara, seperti Rachmawati Husein, MCP PhD (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia), Prof Madya Dr Halimah binti Abdul Manaf dari (Universiti Utara Malaysia), Dr PB Anad (University of Bradford, UK), Dr Andreas Ufen (Giga Hamburg, Germany), Assoc Prof Dr Pradtana Yossucuk (Maejo University, Thailand), dan Prof Siddharth Chandra (Michigan State University, USA).
Ketua Pelaksana 3rd JGP-IC, Dr phill Ridho Al-Hamdi, MA mengatakan konferensi internasional itu diikuti oleh 46 peserta dari beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Jepang dan Korea selatan yang akan mempresentasikan hasil penelitian.
Menurutnya, 3rd JGP-IC merupakan bentuk nyata untuk mencapai target internasionalisasi Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY pada 2021. “JGP-IC ini merupakan salah satu kegiatan unggulan yang dimiliki Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY dan juga sebagai salah satu bentuk nyata meningkatkan eksistensi kita pada kancah internasional pada tahun 2021,” tutur Ridho.
3rd JGP-IC, Ridho melanjutkan, merupakan salah satu kegiatan unggulan Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY. Selain itu, Prodi Ilmu Pemerintahan UMY yang sejak tahun 2003 hingga sekarang terakreditasi A dari BAN-PT ini merupakan satu-satunya prodi yang memiliki kelas internasional (IGOV) di Indonesia. IP UMY juga memiliki Program Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) UMY yang juga terakreditasi A dari BAN-PT dan terakreditasi internasional dari APSPA (Asia Pacific Society for Public Affairs).
Harapan dari diadakannya kegiatan 3rd JGP-IP, masih menurut Ridho, adalah untuk memberikan sebuah kesempatan kepada para akademisi, peneliti, professor, mahasiswa dan praktisi pemerintah untuk dapat memaparkan dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang ada untuk diselesaikan bersama.
“Harapannya kegiatan ini bermanfaat bagi para akademisi, peneliti, professor, mahasiswa dan praktisi pemerintahan kh peneliti, professor, mahasiswa dan praktisi pemerintahan khususnya untuk memaparkan dan mendiskusikan permasalahan yang terjadi untuk diselesaikan bersama,” ungkap alumni Political science di TU Dortmund University itu.(Riz)