• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Juni 21, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kunjungi Sekolah Muhammadiyah, Utusan Khusus PM Inggris: Pendidikan Sebagai Kunci Membangun Masyarakat Toleran

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
2 November, 2018
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
1
Kunjungi Sekolah Muhammadiyah, Utusan Khusus PM Inggris: Pendidikan Sebagai Kunci Membangun Masyarakat Toleran
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Menteri Negara Inggris untuk negara-negara persemakmuran dan PBB sekaligus Utusan Khusus Perdana Menteri Theresa May untuk Masalah Kebebasan Beragama, Lord Tariq Ahmad, berkunjung ke SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Kunjungan ini adalah bagian dari program Council’s Connecting School’s Initiative yang diluncurkan pada awal 2019.

Setelah kunjungan Universitas Birmingham Inggris ke SMP Muhammadiyah awal tahun ini, SMP dan SMA Muhammadiyah 3 dianggap mengambil bagian dalam program tersebut dan dewan Birmingham yang akan menghubungkan sekolah-sekolah terpilih di Indonesia dengan sekolah-sekolah di Birmingham. Sekolah tersebut nantinya akan melakukan beragam kegiatan, seperti proyek online dan pertukaran bahan ajar.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Dalam kunjungan pada Selasa (30/10) itu, Tariq Ahmad bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik memberikan pelatihan yang diikuti puluhan siswa SMP dan SMA Muhammadiyah III serta SMA Katolik Kanisius Jakarta di Aula SMA Muhammadiyah III Jakarta.

Menurut Tariq Ahmad, pendidikan merupakan kunci untuk membangun masyarakat yang toleran dan saling menghormati di tengah perbedaan. Kesimpulan itu didapat setelah berkunjung ke banyak tempat dan melihat langsung dampak dari pendidikan.

“Saya berbicara langsung dengan beberapa siswa dari Muhammadiyah dan sekolah Katolik (Kanisius). Saya ingin mempromosikan toleransi, penghormatan dan pemahaman terhadap berbagai perbedaan di masyarakat,” kata Lord Tariq Ahmad.

Dalam sesi pelatihan, peserta sempat diminta untuk bergabung dalam dua grup. Ahmad menilai para siswa dapat belajar tentang pendekatan yang layak terhadap berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat, antara lain bagaimana memastikan aksi dan reaksi yang tidak meingintimidasi serta bagaimana belajar untuk memahami orang lain.

“Hal menarik dari latihan ini adalah para siswa belajar hal-hal yang fundamental dalam membangun masyarakat yang maju, sehingga sangat penting untuk diajarkan melalui pendidikan formal kepada generasi muda, yang mana mereka adalah masa depan Indonesia,” ujarnya.

Keterbukaan dan perjumpaan dengan ragam komunitas berbeda membuat orang menjadi toleran dan bisa berempati dengan semua ragam perbedaan. Sebaliknya, sikap menutup diri kerap membuat orang menjadi gampang curiga dan bahkan pada akhirnya menjadi intoleran kepada orang lain yang berbeda. Muhammadiyah dengan jaringan pendidikannya kerap menjadi wadah pertemuan bagi banyak orang dari berbagai latar belakang berbeda.

Dalam keterangan tertulisnya, Lord Ahmad juga mengemukakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang dinamis dan kaya akan keberagaman. “Sebagai yang terdepan di kawasannya, Indonesia tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat dan akan memiliki peran yang semakin berpengaruh di Abad ke-21,” ungkapnya.

Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris untuk bidang Kebebasan Beragama ini yakin akan pentingnya memperkuat kebebasan beragama, serta saling menghargai dan memahami satu sama lain.

Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi dunia. “Agar demokrasi dapat berfungsi secara efektif, sangatlah penting bagi kelompok minoritas untuk memiliki hak memperoleh perlindungan. Indonesia adalah rumah bagi umat Muslim dan banyak yang memandang Indonesia sebagai contoh yang dapat diikuti,” tutur Lord Ahmad.

Tariq Ahmad juga mengaku senang berkunjung ke Indonesia dan melakukan beberapa agenda yang menarik. “Saya sangat senang berkunjung ke Indonesia, berharap dapat  berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para pemimpin agama, mahasiswa, serta para pakar terkait. Saya berharap kunjungan ini dapat membantu mempererat hubungan Inggris dan Indonesia,” pungkasnya. (ribas)

Tags: inggrisMenterimuhammadiyahpendidikantoleran
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY
Berita

Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY

3 Juli, 2024
Next Post
Bicara di Forum Ekonomi Qatar, Din: Keberagaman Mayoritas Islam Timur Tengah belum Menjadi Paradigma Etika

Bicara di Forum Ekonomi Qatar, Din: Keberagaman Mayoritas Islam Timur Tengah belum Menjadi Paradigma Etika

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In