BANTUL, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) PP Muhammadiyah dan Layanan Kesehatan Keliling dan Disaster Medical Team (LKK DMT) RS PKU Muhammadiyah Bantul didukung Lazismu berkomitmen melakukan perawatan kepada Adek Raisa sampai pemasangan kaki palsu.
“Adek Raisa yang berumur 19 bulan merupakan korban gempa dan likuifaksi di Baleroa, Palu, Sulawesi Tengah,” ungkap Kepala Unit Khusus LKK DMT RS PKU Bantul Budi Santoso dalam keterangannya, Sabtu (3/11). Menurutnya, ayah Raisa menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam musibah tersebut.
Budi mengisahkan, Adek Raisa dibawa diselamatkan untuk kemudian menjalani operasi amputasi di RS di Sulawesi tengah, setelah menjalani operasi diamputasi kaki kanan, selanjutnya dibawa oleh tim MDMC dan Alumni Muhi ke Jogja dan diantar sampai rumahnya di Paliyan, Gunungkidul pada 13 oktober 2018 agar mendapatkan perawatan lanjutan serta agar mendapatkan akses kaki palsu.
“Tanggal 14 oktober 2018 mengingat kondisi kaki Raisa yang masih luka maka keluarga menghendaki ada perawatan lanjutan di RS PKU bantul dan tim LKK DMT PKU Bantul membawa Adek Raisa didampingi ibunya dan keluarga di Gunungkidul dibawa ke RS PKU Bantul,” tambah Budi.
Penanganan perawatan dan tindakan medis Raisa dilakukan oleh tim medis dokter Amri, SpOT, dokter Junaidi, SpB, Dok Umam, SPA, dan tim keperawatan Bangsal Al-Ikhlas hingga 3 November 2018.
Kemudian, Budi menyampaikan bahwa selama menjalani perawatan di PKU Bantul, Lazismu PKU Bantul berkomitmen untuk menggalang donasi kebutuhan perawatan Adek Raisa dari masuk PKU Bantul, perawatan home care di rumahnya di Paliyan dan sampai nanti pemasangan kaki palsu.
Saat ini, masih menurut Budi, Raisa sudah boleh pulang ke rumahnya di Paliyan. “Selanjutnya akan mendapatkan pelayanan home care untuk perawatan kakinya di rumah oleh tim home care LKK DMT PKU Bantul, sampai nanti dapat dipasang kaki palsunya,” pungkasnya.(Riz)