Rakornas Majelis Diktilitbang, Mendikbud: PTM Harus Antisipasi Perubahan Dunia

Rakornas Majelis Diktilitbang, Mendikbud: PTM Harus Antisipasi Perubahan Dunia

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang digelar bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakarta) di Hotel Grand Quality, Jumat (9/11), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus responsif dalam melihat perubahan dunia yang kian cepat.

“PTM harus mengantisipasi perubahan dunia yang kian cepat termasuk dalam mempersiapkan lulusan menuju dunia kerja. PTM harus terbiasa beradaptasi sejak dini. Jangan sampai PTM percaya bahwa kondisi yang sekarang akan tetap seperti itu,” tegasnya dalam sesi

Oleh karena itu, PTM sangatlah tepat apabila diberi kebebasan untuk membuat program-program yang sesuai dengan kebutuhannya. Menurutnya, PTM harus berani membuat sebuah terobosan, termasuk mengevaluasi jurusan-jurusan apa saja yang lebih dibutuhkan dan yang sudah tidak signifikan keberadaannya. “PTM harus berani membuat terobosan.”

Salah satunya adalah mempertimbangkan adanya jurusan yang fokus kepada pengelolaan dan manajemen logistik. Menurutnya, keberadaan sumberdaya yang mumpuni dalam mengelola permasalahan logistik sangatlah krusial saat ini. “Salah satunya Jurusan logistik sangat krusial dan sangat kompleks praktiknya,” imbuhnya.

Mendikbud juga mengutarakan problem akan jumlah guru yang kian overload. Baginya, salah satu solusi yang dianggap mampu mengatasi masalah tersebut. Di antaranya adalah bahwa PTM harus berani mengambil langkah untuk mengevaluasi hal ini, salah satunya dengan mengkonversi jurusan tertentu yang dianggap jumlah lulusannya dan jumlah yang dibutuhkan untuk diserap di dunia kerja sudah tidak lagi seimbang.

“Keberadaan LPTK overload. Lulusan banyak tapi kebutuhan guru setahunnya tidak sampai 100 ribu. Jangan sampai kita berpikir ketika jurusan itu masih laku maka dibiarkan saja. Harus berani mengkonversi. Atau solusi lain memberlakukan program double track yaitu memberi lulusan kesempatan mengambil mata kuliah minor untuk bekal setelah lulus. Majelis dikti harus berani inisiasi hal itu.”

Menurutnya, peluang bagi PTM untuk berkembang menjadi besar masih sangat terbuka.

“Peluang untuk mengkapitasi PTM agar memiliki daya serap tinggi sangatlah besar. Salah satunya dengan memecah dan jangan berkumpul di satu titik saja. PTM harus tersebar hingga daerah pinggiran. Kalau momentum ini tidak diambil akan diambil oleh orang lain.” (Th)

Exit mobile version