SOLOK SELATAN, Suara Muhammadiyah – Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) gencar melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Dekan Fakultas Kehutanan UMSB Dr Drs Zulmardi sekaligus Ketua PKM mengatakan pihaknya mengadakan Peningkatan Softskill Petani dalam Pemeliharaan Kebun Bibit (Nursery) Toona sureni dari Bibit Cabutan Alam di Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Program ini dibiayai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Menurutnya, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan rangkaian kegiatan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan, pembuatan persemain, dan kebun bibit pohon Surian bagi masyarakat kelompok mitra di Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat. “PKM ini berjudul peningkatan softskill petani dalam pemeliharaan kebun bibit (nursery) Toona sureni dari bibit cabutan alam di Nagari Lubuk Gadang Selatan,” ungkapnya, Jumat (16/11).
Metode PKM berupa penyuluhan tentang tanaman Surian, proses pembuatan bibit surain dari cabutan alam pada lokasi pohon induk suarian dan pembuatan kebun bibit serta pemeliharaan bibit surain dalam waktu delapan (8) bulan, mulai bulan Maret sampai Nopember 2018.
Hasil PKM adalah telah dilaksanakan pertemuan dengan kelompok tani mitra sebanyak tiga kali di bulan Maret, dan April 2018 untuk penjelasan kegiatan PKM, persiapan lokasi, pembersihan lahan nursery, penetapan tahapan pekerjaan. Pertemuan selanjutnya dilakukan sebanyak dua kali pada bulan Agustus 2018 menjelaskan jasa model pembibitan dari cabutan alam untuk jenis pohon Surian.
Hasil PKM Peningkatan soft skill sudah dilakukan pembuatan bedengan semai sebanayak enam bedeng dengan setiap bedeng berisi 570 bibit Surian, sehingga jumlah total sebanyak 3.420 bibit. Pengukuran terhadap tinggi bibit (cm) dan jumlah daun (helai) telah dilakukan pada bulan Agustus 2018 dan diperoleh tingi rerata 3,697 cm dan jumlah daun rerata 2,354 helai daun. Pemeliharaan juga dilakukan berupa penyiramana dan penyiangan gulma, penyiraman dilakukan sekali sehari dan penyiangan gulma dilakukan sekali seminggu.
Kegiatan ini juga mengikut sertakan mahasiswa dalam penyusunan skripsi yaitu atas nama Komairan dan Monariza. PKM sudah dilaksanakan sejak bulan April 2018 dan berakhir bulan November 2018.
Metode pelaksanaan kegiatan dan tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan solusi untuk mengatasi permasalahan dengan mengadakan PKM Peningkatan softskill petani dalam pemeliharaan kebun bibit (nursery) Toona sureni dari bibit cabutan alam di Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, diharapkan masyarakat dapat mengerti cara-cara pembuatan dan pemeliharaan kebun bibit yang baik, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan. Permasalahan dalam bidang manajemen.
Setelah diberikan pelatihan softskill diharapkan masyarakat dapat mengerti cara-cara pengelolaan dan pengadaan bibit pohon Suraian secara berkelanjutan, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan dalam waktu lama. Permasalahan dalam bidang pemasaran. Setelah diberikan pelatihan softskill diharapkan masyarakat dapat mengerti cara-cara pemasaran bibit atau benih yang dihasilkan dari kebun benih, sehingga dapat dipasarkan di kecamatan sendiri maupun ke kecamatan dan kabupoaten tetangga.
Surian (Toona sureni) merupakan salah satu jenis pohon yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman untuk penghijauan di Indonesia. Surian dikembangkan untuk penanaman pada program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) serta menjadi jenis pilihan utama pada pengembangan Hutan Rakyat (Sofyan & Islam, 2006). Tanaman surian memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan disukai oleh masyarakat untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Permintaan jenis kayu ini meningkat, khususnya untuk pembuatan meubel, interior ruangan, lemari, rangka pintu dan jendela.(RI)