YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Fakultas Hukum, International Program For Law and Sharia (IPOLS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan positif, baik di bidang akademik maupun non akademik. Ahad 18 November 2018 Mahasiswa Fakultas Hukum (IPOLS) baru saja menyelenggarakan bakti sosial yang bertajuk Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung di Panti Asuhan Yatim Putera Muhammadiyah Yogyakarta” yang diikuti oleh mahasiswa baru angkatan 2018 beserta para santri. Rangkaian kegiatan ini sangat menarik dimulai dari Tadarus bersama (30 Juz), Outbond, Pentas Seni, dan diakhiri dengan Tausiyah dengan Narasumber dari Dosen IPOLS Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kegiatan ini merupakan even tahunan IPOLS untuk mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, kegiatan bertujuan untuk menjalankan secara langsung peran fungsi mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat.
Acara diawali dengan pembacaan do’a oleh Dr Khaeruddin Hamsin, MA, Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh pengasuh atau pengurus Panti Asuhan Yatim Putera Muhammadiyah Yogyakarta bapak Heniy Astianto, SH dalam kesempatan yang cukup singkat dan padat beliau menyampaikan bahwa “Acara ini sangat spesial karena dihadiri oleh beberapa dosen FH UMY dan bertepatan dengan Milad Muhammadiyah yang ke-106 dengan tema Ta’awun Untuk Negeri”.
Sambutan berikutnya oleh direktur IPOLS bapak Nasrullah, SH,SAg, MCL. Secara singkat beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk mengerti akan pentingnya peduli terhadap sesama manusia dan saling berbagi” tuturnya.
Sebagai penutup rangkaian acara, Bapak Dr Iwan Satriawan, SH,MCL memberikan sebuah tausiyah dengan tema “Membangun Kepedulian Sosial dalam Prespektif Konstitusi dan Agama Islam” dalam tausiyah singkatnya beliau menuturkan bahwa unsur kehidupan itu seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Ma’un.
Beliau menyampaikan bahwa Surat tersebut berisi tentang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan. Dengan spirit Al-Ma’un, beliau berharap agar umat islam memperhatikan orang-orang yang terbelakang, tertindas, dan masih dibawah garis kemiskinan. “Karena, bisa saja orang yang disebut sebagai pendusta agama adalah justru orang yang hanya melakukan shalat tapi abai terhadap anak yatim” tuturnya.
Dalam akhir tausiyahnya, beliau berpesan kepada mahasiswa dan para santri untuk dapat meningkatkan potensi dirinya setinggi mungkin dengan cara belajar sungguh-sungguh, mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkarakter tangguh.
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan untuk pengasuh yatim oleh dosen dan mahasiswa. Di penghujung acara yang berjalan sangat hangat ini diadakan sesi foto bersama antara dosen dan seluruh peserta yang hadir dalam acara pengabdian masyarakat.
Seluruh rangkaian berjalan lancar hingga akhir acara, seluruh peserta sangat antusias dan suasana begitu cair. Komitmen dan teladan nyata Jurusan IPOLS, FH UMY dalam mengimplementasikan surat Al-Ma’un patut mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya. “Panitia pelaksana kegiatan yang sangat solid, merupakan kunci keberhasilan kesuksesan suatu kegiatan disaat ini dan masa mendatang,” tutup Dede Amar salah satu Panitia yang bertugas sebagai MC dalam kegiatan tersebut.(Riz)