YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Sunanto terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di UMY, Rabu malam, 28 November 2018. Beberapa tokoh mengucapkan selamat mengemban tugas bagi putra kelahiran Madura yang akan menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak.
Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2005, Ahmad Syafii Maarif berharap Cak Nanto mampu mengemban amanah serta menjaga kesolidan keluarga besar Pemuda Muhammadiyah. “Selamat Bung Sunanto terpilih sebagai ketua PPPM yang baru, jaga amanah dan tingkatkan soliditas Pemuda Muhammadiyah. Usai muktamar, mereka yang semula sebagai saingan, demi soliditas organisasi rapatkan barisan kembali. Pemuda Muhammadiyah adalah satu,” tuturnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti juga menaruh harapan besar. “Terpilihnya Sunanto menjadi bukti kedewasaan dan multikulturalisme dalam tubuh Pemuda Muhammadiyah. Dua periode Pemuda Muhammadiyah dipimpin putera Batak, sekarang dipimpin putera Madura. Itu juga menjadi bukti sebaran Muhammadiyah sebagai gerakan integrasi nasional dan keindonesiaan yang sejati,” ungkapnya.
Adapun Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak mengucapkan, “Selamat kepada saudara Sunanto atas terpilihnya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Saya berkeyakinan Pemuda Muhammadiyah akan menjadi lebih baik. Dan terima kasih banyak untuk sahabat-sahabat PWPM DIY yang sudah menjadi tuan rumah yang baik.”
Ketum Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah 2000-2002, Raja Juli Antoni menyatakan bahwa kemenangan Sunanto sebagai wujud Pemuda Muhammadiyah menjaga akar kulturalnya untuk menjauhi politik praktis. “Sunanto (Cak Nanto) terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Sebagai alumni, saya ucapkan selamat kepada Cak Nanto, semoga amanah,” katanya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas pun menyampaikan tahniah. “Selamat atas terpilihnya, sahabatku Sunanto sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Semoga membawa perubahan yang lebih baik, sebagaimana janji yang dia ucapkan. Saya yakin, di bawah Sunanto, Pemuda Muhammadiyah akan berkembang lebih besar dan humanis. Kerjasama dengan ormas pemuda lain juga menjadi lebih baik. Terutama dengan GP Ansor. Saya meyakini ini, karena sebagai pemuda yang dibesarkan di tanah Madura, dia pasti mengenal betul bagaimana cara bergaul dengan orang NU,” ujarnya.
Selain harapan untuk mampu bersinergi dengan GP Ansor, Gus Yakut juga berharap Cak Nanto mampu menjaga amanah kepemimpinan. “Sekali lagi, selamat dan terus menebarkan kebaikan serta menjaga amanah dengan baik, sahabatku. Ingat, jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” tukasnya.
Sementara itu, pegiat media sosial dan esais, Iqbal Aji Daryono menyatakan bahwa hal ini memberi makna penting dalam melihat karakteristik masyarakat Nusantara yang mengalami persilangan budaya. “Dalam acara diskusi Maduranologi di Kafe Basabasi waktu itu, Mas Yanwar Pribadi dan Mas Gaffar Karim memaparkan betapa majemuknya Madura. Citra yang selama ini terbangun di luar bahwa di Madura kambing dan ayam pun NU, dikritik tuntas,” tuturnya.
Sunanto, di mata Iqbal, meruntuhkan asumsi Madura yang homogen. “Cak Nanto telah merangkai tiga unsur yang menghilangkan sekat-sekat simplifikasi atas identifikasi kultural. Berdarah Madura, bernama Jawa, dan berorganisasi Pemuda Muhammadiyah,” tulisnya di akun media sosial. (ribas)