• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir Sampaikan Kuliah Umum di Asia University Taiwan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
3 Desember, 2018
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
2
Haedar Nashir Sampaikan Kuliah Umum di Asia University Taiwan
Share

TAIWAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto melakukan kunjungan ke Taiwan pada 1-4 Desember 2018.

Pada 3 Desember 2018, Haedar Nashir menyampaikan kuliah umum di Ando Auditorium Asia Museum of Modern Art, Asia University Taiwan. Dalam paparannya, Haedar menyatakan bahwa Islam Indonesia mengalami transformasi yang dinamis. Pada awal abad ke-20 seiring dengan bangkitnya kesadaran nasional secara lebih terorganisasi dan mulai tumbuhnya benih modernisasi, hadir proses baru dalam Islamisasi yaitu Islam berwajah pembaruan atau tajdid. “Islam yang memberi sentuhan kemajuan atau kemoderenan itu diperankan oleh organisi-organisasi pembaruan khususnya Muhammadiyah,” katanya.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurut Haedar, peran Islam modern sangat penting selain dalam menumbuhkan nasionalisme dan kedararan politik baru menentang penjajah dengan cara modern juga dalam memajukan umat dan bangsa pasca Indonesia merdeka. “Tanpa gerakan pembaruan tidak mungkin lahir generasi muslim terpelajar yang kemudian tampil sebagai kelas menengah baru dan menjadi pilar lahirnya pranata-pranata sosial Islam yang maju,” ujarnya.

“Generasi muslim yang lahir dalam kultur Islam pembaruan ini bahkan di belakang hari memproduksi elit muslim di berbagai lembaga pemerintahan, yang membentuk genre baru Islam Indonesia yang memperkuat pilar pergerakan Islam di basis kemasyarakatan dan civil society. Tanpa kehadiran Islam berkemajuan atau Islam reformis-modernis tidak mungkin lahir wajah Islam Indonesia yang kosmopolit, urban, dan sanggup hidup di tengah modernitas tahap lanjut dan globalisasi yang membuana seperti kita saksikan hari ini,” ulas Haedar.

Dalam pandangan Muhammadiyah, kata Haedar, Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan untuk membangun peradaban yang utama dan menjadi rahmat bagi semesta, inilah yang disebut din al-hadlarah. Nabi Muhammad bersama kaum muslimin selama 23 tahun telah menjadikan Yasrib yang pedesaan menjadi al-Madinah al Munawwarah, kota peradaban yang cerah dan mencerahkan. Setelah itu selama sekitar lima sampai enam abad Islam menjadi peradaban yang maju di pentas dunia.

Islam mengajarkan manusia untuk Iqra (QS Al Alaq: 1-5), menjadi pelaku perubahan dan berwawasan ke depan (QS Ar-Ra’du: 11; Al-Hasyr: 18). “Kemajuan dalam pandangan Islam adalah kebaikan yang serba utama, yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan ruhaniah. Kemajuan dalam pandangan Islam bersifat multiaspek baik dalam kehidupan keagamaan maupun dalam seluruh dimensi kehidupan, yang melahirkan peradaban utama sebagai bentuk peradaban alternatif yang unggul secara lahiriah dan ruhaniah,” tuturnya.

Dalam lawatan tersebut, Haedar Nashir juga melakukan peresmian Kantor Dakwah dan Layanan Lazismu PCIM Taiwan. Haedar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PCIM dan PCIA Taiwan atas berdirinya Kantor Dakwah dan pusat Layanan Lazismu Taiwan. Haedar berharap kantor dakwah ini dapat menjadi misi dakwah yang membawa kemajuan masyarakat setidaknya untuk keluarga besar diaspora Indonesia di Taiwan. “Dengan persaudaraan ini akan menjadi kokoh satu kesatuan. Selain itu, dapat dihasilkan pengetahuan, informasi dan ilmu untuk berta’awun untuk kepentingan masyarakat luas,” ungkapnya. (ribas)

Tags: Haedar Nashirislam berkemajuanmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Muhammadiyah Haedar Nashir Agama

Agama dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In