PALU, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menurunkan sejumlah relawan untuk bencana Palu, Sigi, Donggala, Provinsi Sulawesi Utara. MDMC menempatkan para relawan di beberapa titik posko pengungsian. Salah satu pos pelayanan MDMC berada di Desa Wani 2, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Di pos Wani 2 terdapat 10 orang relawan MDMC, 3 orang dari tim medis, dan 7 orang dari tim psikososial.
Tiga tim medis berasal dari MDMC Jawa Timur, yaitu dr Dzaky Ahmada dan bidan Farisha dari RSU PKU Muhammadiyah Rogojampi Banyuwangi, serta seorang perawat Irfan Wicaksono dari RS Muhammadiyah Ponorogo. Sedangkan 7 tim psikososial berasal dari mahasiswa-mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD), UM Lampung, dan UM Metro. Kesepuluh orang relawan bekerja sama secara sinergi membantu para warga yang berada di Desa Wani dalam bidang kesehatan dan psikososial.
Bertepatan dengan Hari AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) se-Dunia pada 1 Desember 2018, tim posko pelayanan MDMC Desa Wani menyelenggarakan penyuluhan tentang pencegahan HIV (Human Immunodeficiency Virus) AIDS dan penanganan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) secara psikologis.
Penyuluhan dilakukan di sekolah tenda MTs Al Amiin, Desa Wani. Sebanyak 64 siswa dari kelas VII sampai IX ikut serta dalam penyuluhan. Para siswa mengikuti dengan antusias. Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan selama sesi tanya jawab dan para relawan menjawab dengan antusias.
“Alhamdulillah para siswa tertarik dengan tema yang kita bawakan walaupun kondisi dalam tenda yang sangat panas tapi semangat mereka untuk menggali informasi sangat tinggi.” tutur dr Dzaky. Selain itu, para siswa juga penuh dengan rasa keingintahuan padahal kondisi rumah mereka rusak parah terkena tsunami. (ZA)