Inspirasi Ahad Pagi MPM, Belajar Semangat dari para Difable

Inspirasi Ahad Pagi MPM, Belajar Semangat dari para Difable

YOGYAKARTA, Suara Muhmadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak masyarakat untuk belajar dari penyandang disabilitas.

Bersama kelompok dampingan, MPM PP Muhammadiyah saling menginpirasi dalam rangka memperingatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember melalui Inspirasi Ahad Pagi.

“Inspirasi yang kita bangun adalah dari dan oleh para dampingan MPM,” ungkap Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamin di Gedung PP Muhammadiyah, Ahad (9/12).

Sebelum memulai acara dilakukan aksi berjalan dengan mata tertutup. Itu bertujuan untuk berempati terhadap tuna netra serta kebijakan pedestrian. “Pemerintah harus ikut memperhatikan aspek jalan bagi para penyandang disabilitas khususnya tuna netra untuk ikut menikmati fasilitas publik,” kata Yamin.

Para penyandang disabilitas yang hadir dalam Inspirasi Ahad Pagi berasal dari dampingan MPM seperti Gabungan Difable Gamping (Gading), Penyandang Disabilitas Ngaglik, serta undangan dari Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (Yaketunis). Selain itu para penyandang disabilitas juga ikut memeriahkan acara melalui pentas seni.

“Saudara-saudara kita penyandang disabilitas memiliki hal dan kesetaraan yang sama, menikmati sekaligus berperan aktif sebagai pelaku pembangunan bagi negeri dan bangsanya,” ungkap Yamin.

Bagi sebagian masyarakat, tutur Yamin, seperti kelompok marginal belum mendapatkan perhatian yang memadai. “Terutama adalah bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” imbuhnya.

Kemudian, Yamin mengatakan MPM telah menyelenggarakan workshop fikih difable bersama Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.
Dia berharap hal tersebut dapat mengembangkan wawasan masyarakat akan berbagai persoalan yang berkaitan dengan kehidupan penyandang disabilitas.

Menurutnya, Inspirasi Ahad Pagi merupakan forum yang bersifat inklusi dari seluruh dampingan maupun komunitas. Baik itu komunitas difable, pemulung, tukang becak, tukang asongan, petani, dan nelayan. “Tiap tiga bulan berkumpul di kantor PP Muhammadiyah untuk berbagi pengalaman dan informasi,” tandas Yamin.

Dalam kesempatan tersebut MPM PP Muhammadiyah juga menjalin kerja sama bersama Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa). Penandatangan kerja sama dilakukan oleh Ketua MPM PP Muhammadiyaj M Nurul Yamin dan Rektor Unisa Warsiti dalam rangka peningkatan pemberdayaan masyarakat oleh Perguruan Tinggi.(Riz)

Exit mobile version