MALANG, Suara Muhammadiyah – Olah raga elektronik atau electronic sports (ESports), dulu hanya jadi sarana hiburan, kini berubah jadi cabor yang diperlombakan secara resmi. Meski belum begitu populer, cabang olah raga eSports justru tengah naik pamor.
Salah satunya adalah pada gelaran ASIAN Games 2018 yang resmi memasukkan ESports sebagai salah satu cabang olahraga exhibition. Demikian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan dukungannya pada cabor ini.
Event pertama kali yang dikolaborasikan dengan Tencent dan Tora Bika, menghelat PUBG Campus Championship Indonesia, di Aula GKB IV UMM, Kamis (20/12). Game PUBG sendiri sekarang tengah banyak digandrungi.
Meski berstatus exhibition, atau tak masuk dalam daftar kontingen pemenang, ajang ini tak sepi peminat. Hal tersebutlah yang mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) UMM untuk menyelenggarakannya.
Kejuaraan ini diselenggarakan secara serentak di 40 Perguruan Tinggi di Indonesia. Di UMM sendiri, hanya dalam kurun 28 jam dibukanya pendaftaran, sudah ada 112 tim yang mendaftar. Padahal kuota bertanding hanya 20 tim.
BEM-U sampai harus melakukan seleksi untuk merampingkan pendaftar menjadi 20 tim saja. Di Kota Malang sendiri, ada empat Perguruan Tinggi yang terlibat, yakni UMM, Polinema, Universitas Brawijaya dan UM.
Tim yang menang akan mendapatkan Grand prize sebesar lima juta rupiah. Nantinya, tim yang melampaui skor rata-rata akan berangkat mewakili UMM ditingkat Nasional. Serta, berhadapan dengan perguruan tinggi lain.
Presiden Mahasiswa UMM, Ainur Rifqi Alhamdani Rahmat menyatakan, “Ini adalah wujud kami mendukung perkembangan E-Sports di Indonesia,” katanya. Ia takjub, sambungnya, dengan antusias para peserta.
Terakhir, Rifqy mengajak untuk menyikapi ESports dengan bijak dan menjadikannya sarana prestatif bukan sekedar rekreatif. Lewat kejuaraan ini, masyarakat tak lagi memandang sebelah mata para pemainnya. (Humas UMM)