Bentuk Bela Negara, Bupati Buka Kejurda XVI 2018 Tapak Suci Karanganyar

Bentuk Bela Negara, Bupati Buka Kejurda XVI 2018 Tapak Suci Karanganyar

Kejurda TS Karananyar (Dok MPI Kra/SM)

KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah 055 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar menggelar Kejurda XVI yang diikuti oleh 633 orang peserta dengan mempertandingkan 528 partai. Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) RM Said Karanganyar, Kerjurda Tapak Suci dibuka Bupati Karanganyar Juliyatmono, Sabtu (22/12).

Pembukaan kejurda XVI 2018 Tapak Suci ditandai dengan penancapan Kosegu sebuah senjata yang menjadi ciri khas Tapak Suci yang disaksikan secara langsung oleh  Wakil Bupati beserta forkompimda, Anggota DPR RI, Ketua KONI, para Ketua Perguruan Pencak Silat se-Kabupaten Karanganyar, Pimpinan Pusat Tapak Suci, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah serta Pimpinan Tapak Suci se-Solo raya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono dalam sambutan arahannya menyambut baik diadakannya kejurda Tapak Suci di Kabupten Karanganyar, “tentunya kami dari pemerintah menyambut baik dan berterima kasih diadakannya kegiatan seperti ini sekaligus kami mendukung diwajibkannya kegiatan Tapak Suci di sekolah-sekolah Muhammadiyah Karanganyar. Pencak silat yang salah satunya adalah Tapak Suci sebagai produk olah raga asli Indonesia yang telah diakui oleh dunia harus dilestarikan sebagai salah satu bentuk bela Negara.”

Bupati Juliyatmono juga berharap agar kader Tapak Suci benar-benar bisa menjadi kader umat, kader persyarikatan Muhammadiyah dan kader bangsa yang siap berkontribusi dengan bekal ilmu dan iman.

Ketua Pimpinan  Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar Muh Samsuri memberikan pesan dalam sambutannya terkait keberadaan anggota Tapak Suci di masyarakat, dengan menyitir salah satu pesan Nabi SAW mengingatkan “Jangan sampai banyaknya tenaga keamanan disuatu negeri justru menimbulkan kekhawatiran. Seluruh anggota Tapak Suci hendaknya bisa menimbulkan ketentraman diamanapun berada, bukan menjadi ancaman masyarakat baik saat berlatih maupun bermasyarakat jangan menimbulkan keresahan.”

“Tolok ukur kekuatan bukan pada kerasnya otot, tetapi kekuatan iman dan ahklak baik yang menjadi tolok ukur kekuatan anggota Tapak Suci,” tegas Samsuri.

Berdasarkan informasi ketua Pimpinan Daerah 055 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar Ridho Prabowo, saat ini di daerahnya sudah ada sejumlah 43 cabang Tapak Suci.

Sementara itu ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Kabupaten Karanganyar Rusdianto yang juga mantan ketua Pimda Tapak Suci Karanganyar meyampaikan jika sudah banyak prestasi yang diperoleh perguruan Tapak Suci Karanganyar ditingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional. “Salah satu yang berprestasi  nasional atas nama Kelvin Farid Fadilah, tingkat Provinsi juara PORPROV atas nama Anisa Nugrahaningtyas untuk prestasi tingakat Kabupaten Tapak Suci adalah juara umum pada kontestasi pencak silat IPSI,” kata Rusdianto.(MPI PDM Kra-JOe)

Exit mobile version