YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pimpinan Daerah IPM Kota Yogyakarta menggelar Diskusi Pelajar dalam rangka salah satu agenda semarak Musyawarah Wilayah IPM DIY.
Dalam agenda tersebut IPM menggandeng Komunitas Independen Sadar Pemilu (KISP) untuk menjadi pemateri dalam diskusi pelajar terkait dengan politik dan kepemiluan di Ruang Kerja Coffee and Collaboration, Sabtu (5/1).
Moh Edward Trias Pahlevi selaku Koordinator KISP memaparkan beberapa materi seperti urgensi pemilu, menjadi pemilih yang cerdas, maupun pemilu dalam kacamata generasi milenial. “Pendidikan politik dan pemilu harus menyasar anak muda salah satunya melalui ruang diskusi atau gerakan yang dibawa IPM, sebab pada pemilu mendatang jumlah suara milenial mencapai 40%”, kata Edward.
Menurutnya pelajar merupakan bagian dari civil society, itu artinya pelajar memiliki peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih lagi, tahun 2019 ini akan dilaksanakan Pemilihan Umum serentak yang mejadi hajat demokrasi seluruh masyarakat Indonesia.
Kemudian Edward mengungkapkan bahwa pelajar yang telah berusia lebih dari tujuh belas tahun akan mendapatkan hak pilihnya. Dan IPM sebagai organisasi pelajar seyogyanya berkomitmen untuk memberikan edukasi tentang politik dan pemilu agar para pelajar dapat menjadi pemilih yang cerdas.
Hal senada juga diungkapkan oleh Linta Bahraine selaku Ketua Bidang Advokasi PW IPM DIY, “IPM adalah suatu gerakan yang ingin terus memberikan edukasi kepada pelajar terkait isu-isu penting dan aktual salah satu yang sekarang ada di depan mata adalah pemilu,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai kalangan yang sangat aktif dalam mengikuti diskusi. Menurut Edward, diskusi pelajar tersebut dapat dilaksanakan di sekolah maupun komunitas masing-masing agar semakin banyak pelajar yang memahami politik dan berani menentukan pilihannya. (Riz)