JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyelenggarakan acara Resolusi 2019 dengan tema “Membangun Kemandirian, Membumikan Nalar Gerakan” di Aula KHA Dahlan Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Sabtu (5/1).
Acara tersebut dihadiri oleh ketua umum DPP IMM lintas generasi dari periode ke periode. Adapun yang turut hadir di antaranya IMMawan Gunawan Hidayat (2000-2002), IMMawan Amiruddin (2006-2008), IMMawan Djihadul Mubarak (2012-2014), IMMawan Beni Pramula (2014-2016), dan IMMawan Ali Mutohirin (2016-2018).
Selain dihadiri ketum lintas generasi, acara ini juga dihadiri oleh ratusan kader IMM dari Jabodetabek dan jajaran pengurus DPP IMM.
Ketua Umum DPP IMM 2018-2020 Najih Prasetyo dalam sambutannya mengutarakan keresahannya. Najih mengatakan bahwa IMM sebagai organisasi kader memiliki problematika mendasar yang belum juga terselesaikan.
Di sini, kata dia, alumni IMM harus menjadi bagian dan memiliki peran utama dalam membangun bangsa dan negara. Namun saat ini, kata Najih, alumni IMM belum maksimal berkerja untuk kebangsaan dan kenegaraan, hal ini menjadi refleksi bagi segenap kader IMM di semua lapisan.
“Kita harus sadari, bahwa alumni IMM belum bergerak secara optimal dan memerankan diri secara luas untum membangun bangsa dan negara,” ungkap Najih saat memberikan sambutan acara Resolusi 2019, Sabtu (5/1).
Untuk mampu bersaing dan berperan membangun bangsa dibutuhkan komitmen yang jelas dalam membangun bangsa, salah satu titik krusial ada pada urusan perkaderan.
Menurut Najih, hal itu bisa diantisipasi dengan memperkuat basis kaderisasi IMM. Kaderisasi yang kuat dan berkualitas, menurut dia, akan menghadirkan kualitas kader yang memiliki kapabilitas dan kapasitas yang mampu berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara.
Selain itu, kata Najih, yang tak kalah penting adalah penguasaan teknologi informasi. Kemudian yang ketiga, kata dia, adanya rasa empati antara sesama anak bangsa. Dia menegaskan, bahwa hal iti bisa terwujud jika orientasi kaderisasinya jelas.
“Rasa empati penting karena dengan empati sesama anak bangsa akan tumbuh rasa saling menghargai dan tolong-menolong,” ungkap Najih yang juga sekretaris MPK PWM Jatim ini.
IMM diharapkan menjadi organisasi kader yang mampu melahirkan kader-kader yang mampu berperan untuk membangun bangsa dan negara. Najih juga mengingatkan ratusan kader yang hadir dalam acara tersebut untuk senantiasa mengokohkan keimanan dan religiusitas, baru kemudian ber-fantashiru fil ard.
(Ari/Sholeh)