SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar acara bertajuk Seribu Puisi untuk Korban Tsunami Selat Sunda, Rabu (9/1). Acara dimulai dengan sholat ghaib dan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi bertema kemanusiaan dan penggalangan dana
Aryanto menjelaskan bahwa Alhamdulillah siswa, guru, dan karyawan pada hari ini bersama-sama melaksanakan aksi solidaritas peduli terhadap korban tsunami Selat Sunda.
“Alhamdulillah siswa dan guru serta karyawan melaksanakan aksi solidaritas peduli korban tsunami Selat Sunda pada hari ini. Tujuan kegiatan adalah untuk mengasah rasa kepedulian, simpati, dan empati para siswa dan guru terhadap sesama serta menggalang dana untuk meringankan beban dari para korban tsunami Selat Sunda,” kata Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta Aryanto.
Menurutnya para siswa membacakan puisi bertema kemanusiaan secara bergantian lalu menempelkan puisi di mading sekolah. Saat siswa membaca puisinya, terlihat siswa yang lain begitu khusyuk mendengarkannya.
“Puisi-puisi tersebut sebagai bentuk ungkapan perasaan kepedulian, simpati, dan empati serta doa para siswa terhadap para korban dan keluarga yang ditinggallan,” terang Aryanto.
Kegiatan dilanjutkan dengan penggalangan dana yang dipimpin oleh siswa-siswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Ada yang menyentuh saat salah satu siswa kelas 7 A, Nabila Alya Makhbita membacakan puisi yang berjudul “Penguatan”. Dalam puisi tersebut ia menyampaikan laut bercerita/ gunung meronta sebagai tanda kekuasaan dari Tuhan. Akhir puisi Nabila menyampaikan kepada para korban tsunami Selat Sunda untuk memastikan dan meyakinkan diri mereka bahwa mereka tak sendiri. Kami selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian.
“Kepada saudara, sahabat, kerabat, semua yang terkenan bencana/ pastikan dan yakinkan diri/ kalian tak kan sendiri/ kami selalu mendoakan kalian untuk yang terbaik//”
Dalam kesempatan lain, Azzahra Nur Landhep Ramadhani siswa kelas 7 A juga membacakan puisi yang berjudul “Ketika Sang Penguasa Bertindak”. Ia menyampaikan pesan nasihat moral kepada manusia untuk menjaga alam karena manusia dan alam itu satu.
Manusia dan alam/ dua jiwa yang takkan terlepas/ hanya terlepas bila satu pihak berkhianat/ laut telah kecewa/ meluapkan amarah yang membara/ meluluhkan lantakkan semua yang diterjangnya//
Akhir puisi ia menyampaikan bahwa alam butuh penjaganya yaitu manusia. Sampai kita tersadar/ bahwa alam hanya ingin penjaga dirinya//
Aryanto menambahkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan donasi yang terkumpul pada hari ini adalah sejumlah Rp 8.840.000,00 (Delapan juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). Donasi tersebut akan disalurkan lewat LAZISMU PDM Kota Surakarta. (Riz)