• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Menjaga Jarak dan Kedekatan dengan Kekuatan Politik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 Januari, 2019
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pengorbanan Umat Islam untuk Keutuhan NKRI

Tabligh Akbar Muhammadiyah Malang (Dok SM)

Share

MALANG, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah memilih cara kultural dalam mewujudkan kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Cara kultural itu diwujudkan dalam bentuk dakwah dan pengembangan bidang pendidikan, sosial dan kesehatan. Meskipun demikian, Muhammadiyah tidak mengesampingkan cara struktural dengan mendorong kadernya terlibat langsung dalam kegiatan di partai politik. Kedua cara itu memiliki tujuan yang sama, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Prof Dr Yunahar Ilyas saat berbicara dihadapan warga Muhammadiyah dalam tabligh akbar yang diadakan PDM Kota Malang di Masjid Saraa Al Uraifi, Pusat Dakwah Muhammadiyah Buya Hamka, Cemoro Kandang, Kota Malang, Ahad, (30/12/).

Baca Juga

Cerita Menjelang Pilpres: Kisah Warga Persyarikatan

Derap Langkah IMM Menghadapi Tantangan Ekonomi-Politik Kontemporer

Selama ini, kata Yunahar, Muhammadiyah banyak menempuh jalur bidang pendidikan sebagai perwujudan keadilan, kebersamaan dan persaudaraan. Pendekatan kultural memiliki jangkauan masa depan yang lebih panjang. Misalnya Muhammadiyah, butuh waktu satu abad lebih untuk terus berkiprah berkontribusi pada negara. ‘’Ini butuh nafas panjang sampai ke akhirat nanti. Kalau struktural hanya jangka pendek, paling tidak lima tahun yang akan datang,’’ kata Yunahar.

Dalam memegang prinsip kultural ini Muhammadiyah berusaha untuk menjaga jarak dengan semua kekuatan politik. Dengan kata lain, Muhammadiyah ingin berhubungan dengan semua kekuatan politik di negeri ini. Hanya saja soal menjaga jarak itu kemudian direvisi diganti dengan kedekatan yang sama. ‘’Muhammadiyah ingin memiliki kedekatan yang sama dengan semua kekuatan politik yang sejalan dengan visi organisasi,’’ tegasnya.

Ini merupakan upaya Muhammadiyah untuk melanjutkan kiprahnya dalam membangun bangsa. Para pendahulu Muhammadiyah terbukti memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi. Kecintaan mereka terhadap keutuhan negara ini tidak diragukan lagi. Jenderal Sudirman misalnya, seorang anggota Pandu Hisbul Wathan, menjadi panglima tentara dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda. Proklamator Bung Karno pernah menjabat pimpinan majelis pendidikan Muhammadiyah di Bengkulu. Begitu juga dengan istri Bung Karno, Fatmawati, yang merupakan anak ketua konsul Muhammadiyah Bengkulu.

Banyak yang tidak tahu bahwa Ir H Djuanda adalah kader Muhammadiyah. Salah satu jasa Djuanda adalah menyatukan laut Indonesia menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Sebelumnya berlaku hukum, bahwa laut yang ada di wilayah Indonesia menjadi milik internasional.’’Kemudian Ir H Djuanda mengubahnya menjadi milik Indonesia,’’ ujar Yuhahar.

Semua itu dilakukan agar tujuan Muhammadiyah untuk terciptanya negara yang sejahtera dan dalam ampunan Tuhan bisa tercapai. Dalam konteks Indonesia saat ini, alat untuk mencapai tujuan itu melalui jalur demokrasi. Saat ini demokrasi di Indonesia sudah bebas, bahkan lebih bebas dari negara yang selama ini dianggap kiblat demokrasi seperti AS. Bedanya, di AS demokrasi bebas dan rakyatnya sejahtera. Sebaliknya di Indonesia, demokrasinya sangat bebas tapi rakyatnya masih belum sejahtera. ‘’Selain demokratis, pendidikan rakyat juga harus ditingkatkan sebagai bagian dari keadilan dan kebersamaan,’’ jelasnya. (Husnun)

Tags: NKRIPolitikYunahar Ilyas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pemilu Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup
Opini

Cerita Menjelang Pilpres: Kisah Warga Persyarikatan

5 September, 2023
Derap Langkah IMM Menghadapi Tantangan Ekonomi-Politik Kontemporer
Opini

Derap Langkah IMM Menghadapi Tantangan Ekonomi-Politik Kontemporer

29 Agustus, 2023
Warga Muhammadiyah Harus Melek Politik
Berita

Warga Muhammadiyah Harus Melek Politik

29 Agustus, 2023
Next Post
Asia University Menjajaki Kerja Sama dengan Suara Muhammadiyah

Tanggapan Asia University tentang Polemik Kuliah Magang di Taiwan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In