PADANG, Suara Muhammadiyah – Tsunami yang menerjang kawasan pesisir Lampung Selatan lebih dari dua pekan lalu masih menyisakan duka. Ratusan infrastruktur luluh lantak tersapu ombak. Anak-anak terdampak tsunami juga kehilangan seragam sekolah mereka yang hanyut terbawa tsunami. Sejak masuk sekolah mereka terpaksa menggunakan pakaian seadanya.
Muhammadiyah Disaster Managemen Centre (MDMC) Sumatera Barat menurunkan tim sebagai respon tanggap darurat Pesisir Lampung Selatan, pelepasan dilakukan langsung Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Bidang MDMC, Bachtiar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Kamis (10/1).
Sebelum melepas tim MDMC, Bachtiar menyempatkan diri memberi pengarahan kepada anggota tim asesmen MDMC Bencana Tsunami yang berangkat ke Pesisir Lampung Selatan.
“Saudara kita di Lampung Selatan tentu sangat memerlukan bantuan, kita terpanggil. Tim ini kami bentuk demi kemanusiaan dan mudah-mudahan mendapat ridha dari Allah SWT,” kata Bachtiar.
Ketua MDMC Sumbar, Medi Hendra mengatakan MDMC mengirim 3 orang Relawan dengan masa tugas 25-31 Desember 2018 yang lalu untuk sebagai respon tanggap darurat sekaligus assesment Bencana Tsunami yang terjadi dpada hari sabtu tanggal 22 Desember 2018 lalu.
Longsor akibat erupsi gunung anak krakatau yang mengakibatkan kenaikan muka air pantai di Kalianda dan Raja Basa Lampung Selatan, tepatnya di 19 Desa terdampak yang terletak di pesisir Lampung Selatan.
Tim pertama terdiri dari Medi Hendra, Roni Hidayat dan Fahrul Rizal yang masa tugasnya berakhir pada 31 desember 2018. Telah melakukan aktifitas kebencanaan selama masa tanggap darurat sampai masa tugas berakhir dan telah menyalurkan bantuan berupa 100 Tikar, 4000 masker dan pakaian layak pakai.
Jumlah korban akibat tsunami di wilayah Lampung Selatan saat ini tercatat 118 jiwa yang, luka-luka 427 jiwa. Per satu Januari pengungsi tercatat 7.942 Jiwa. Ada 3 tipe Pengungsi di Bukit, Pengungsi di Gedung dan Pengungsi di Rumah.
“Diperkirakan masa pengungsian akan berlangsung lama bahkan ada sinyal dari pemerintah untuk relokasi, maka saat ini penyaluran bantuan terus berlangsung dan tim poskor MDMC juga mengupayakan untuk pengadaan Hunian sementara (huntara) bagi warga yang mengungsi,” lanjutnya.
Untuk Tim Relawan MDMC saat ini memusatkan Pos koordinasi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Simpang Fajar no 5 Way Urang Kalianda Lampung Selatan.
MDMC kembali mengirim tim relawan tahap dua, terdiri dari enam orang Fortito, Anton Risno, Imam Trisna dan Hendri Novizal serta 2 orang tim medis dari Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman yang selalu menjadi mitra MDMC Sumatera Barat dalam setiap respon bencana.
“Kita juga akan menyalurkan bantuan 150 selimut dan 150 kelambu dan insya Allah sedang digalang juga 500 paket rendang dibawah koordinasi Lazismu Sumatera Barat,” tuturnya.
Relawan tahap dua ini yang terdiri dari 6 orang dengan masa tugas 7 hari yang berakhir tanggal 17 Januari 2019 mendatang. Diharapkan dapat melakukan aktivitas repon kebencanaan dengan baik dan bisa membantu tim relawan dalam mendistribusikan bantuan kepada warga karena relawan yang di kirim sudah memiliki kapasitas dan keahlian masing-masing. (RI)