GRESIK, Suara Muhammadiyah-Ketua Majelis Dikdasmen pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dra Arba’iyah Yusuf, MA, pada 11 Januari 2019 mengatakan bahwa dalam pendidikan holistik di era revolusi 4.0 ada 2 hal penting, freedom (kebebasan) dan democracy (demokrasi).
Dalam kegiatan Sharing Sesion yang dilaksanakan di SMPM 12 GKB Gresik tersebut beliau mengungkapkan bahwa sekolah Muhammadiyah, selain meningkatkan mutu pendidikan internasional, harus mampu mengembangkan society schooling sebagai bentuk pengembangan potensi diri peserta didik.
“Kebebasan berpikir, memilih, dan berekspresi harus ditanamkan dan diberikan pada peserta didik di ruang belajar,” ujarnya di hadapan 30 peserta dari SDM1 GKB, SD2 GKB, SMPM 12 GKB, dan SMAM 10 GKB.
Yang tidak kalah pentingnya, menurutnya, pendidikan karakter terus dikuatkan sampai ke level internasional. Karakter berprasangka baik, hidup bersih, dan suka menolong harus jadi pondasi dalam penguatannya.
Kegiatan yang digagas tim sinergi kurikulum Majelis Dikdasmen PCM GKB dengan mengangkat tema A Pioneer: Being International Citizen ini, Arba’iyah menjelaskan bahwa selain kegiatan ekstrakurikuler bisa dijadikan wahana dalam pendidikan karakter, sekolah Muhammadiyah perlu untuk terus meningkatkan mutu pendidikan.
Menurutnya, mutu pendidikan sekolah Muhammadiyah harus bisa masuk ke jenjang internasional dan Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK). Dua komponen inilah adalah peluang yang wajib dijadikan branding sekolah Muhammadiyah di Indonesia.
Di tempat yang sama, Nanang Sutedja, SE, MM, ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB mengaku sangat senang dengan uraian tersebut. Dia sangat mendukung dalam tindak lanjut dalam progres peningkatan mutu pendidikan sampai jenjang internasional untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah, khususnya di lingkungan GKB Gresik. (Ichwan Arif)