PALU, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Rehabilitasi Dampak Bencana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memulai kegiatan kerelawanan di Palu, Sigi dan Donggala.
Salah satu kegiatan mahasiswa KKN Tematik Rehabilitasi Bencana UMM kali ini, yakni membantu persiapan pendirian kembali Rumah Sakit Siti Fadhilah Suphari Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Palu, Kamis (17/1).
Rumah sakit yang sempat vakum beroperasi ini kembali dihidupkan dengan menambah sumber daya manusia dari relawan. Selain itu, rumah sakit ini dipakai sebagai pusat pendistribusiaan obat-obatan ke sejumlah wilayah yang dapat terjangkau.
Perihal pendirian kembali Rumah Sakit Siti Fadhilah PKU Muhammadiyah, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Agus Taufiqurrahman mengapresiasi kinerja seluruh relawan.
“Alhamdulillah hari ini Muhammadiyah mendapatkan apresiasi dari masyarakat Palu atas kegiatan relawan bencana. Kami dari relawan pusat PP Muhammadiyah mengucapkan terimakasih kepada seluruh relawan,” ujarnya.
Beberapa mahasiswa UMM asal Fakultas Kesehatan ditempatkan di Rumah Sakit untuk membantu kegiatan di Rumah Sakit tersebut. Mulai dari pengecekkan kesehatan hingga pemulihan trauma korban atau psikososial.
UMM memberangkatkan 40 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Agama Islam, Fakultas Hukum dan Fakultas Kesehatan. Mereka tersebar di 6 pos pelayanan (Posyan).
Beberapa Posyan itu antara lain Posyan Donggala Kodi, Pantoloan, Desa Wani, Desa Bobo, Sidera dan Tawaeli. Kegiatan kerelawanan ini bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) yang lebih dulu berada di lokasi.
Selain melakukan pelayanan kesehatan dan psikososial, para relawan juga memberi pembekalan kewirausahaan melalui pemanfaatan potensi daerah. Seperti di Pantoloan sebagai daerah penghasil banyak buah nanas.
Pendampingan relawan di Pentoloan yakni dengan melatih masyarakat membuat produk selai. Tidak hanya mengajarkan proses pembuatan selai, melainkan juga mendampingi proses pengemasan, distribusi, hingga produk sampai di konsumen.
“Semoga melalui pelatihan dan berbagai kegiatan kami nantinya bakal membangkitkan semangat para korban. Juga mengembalikan kemandirian masyarakat untuk bekerja seperti sebelum terjadi bencana,” tandas humas kelompok Rizky Fariza Alfian.
KKN di UMM, selain dijalankan melalui skema diterjunkannya mahasiswa di wilayah terdampak bencana, UMM juga mengirim mahasiswanya untuk mengikuti KKN Internasional. KKN ini diikuti sebanyak 27 mahasiswa yang tersebar di 7 negara.
Yakni Malaysia sebanyak 7 orang, Thailand 12 orang, Kamboja 1 orang, Nepal 1 orang, Sri Lanka 4 orang, Polandia 1 orang, dan Ukrainia 1 orang. Mereka akan terjun langsung ke pelosok negara tersebut untuk melakukan pemberdayaan. (Humas UMM)