PADANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumbar berkerjasama dengan KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pendidikan politik perempuan menghadapi tahun politik di Aula Aisyiyah Sumbar, Sabtu, (19/1).
Ketua PWA Sumbar Meiliarni Rusli menyampaikan kita harus mempunyai tekad yang kuat untuk mengubah arah politik perempuan yang cerdas dan berkemajuan.
“Berpolitik sekedarnya dan tetap terus menjaga kesolidan persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim Elhusein mengapresiasi PWA Sumbar yang menggagas kegiatan tersebut.
Menurut Shofwan, setiap komponen bangsa yang di dalamnya terdapat Muhammadiyah harus bisa menjaga etika mulia. Jangan dijadikan pemilu ini sebagai ajang untuk perpecahan komponen bangsa ini.
“Muhammadiyah harus lebih cerdas dan bermartabat dalam menyukapi pemilu ini,” paparnya.
Ada lima pesan Ketua PWMSumbar diantaranya pertama, Berpolitik secukupnya dan berMuhammadiyah dan berAisyiyahlah sesempurnanya. Kedua, Memiliki prinsip kokoh, politik lugas dan fokus untuk menang tetapi fleksibel dalam interaksi dan pengabdian.
Ketiga, Memilihara kedekatan tanpa membully lawan politik dan tetap santun, Akhlakul karimah dan tawaduk dalam sikap dan perilaku.
Keempat, Melakukan Kerja keras untuk menang dan menyiapakan mental bila belum beruntung.
Kelima, menjaga kerukunan, tertib ibadah, berdoa dan menjaga tali silaturrahim dalam berMuhammadiyah dan berAisyiyah meski orientasi politik berbeda.
Komisioner KPU Bidang Tekhnis Izwaryani mengatakan Tidak boleh golput harus menentukan pilihan. Menurutnya, dalam menentutkan pilihan harus dilihat dulu kemampuan yang dimiliki caleg dalam menjalankan tiga fungsi legislatif yaitu legislating, membuat peraturan perundang-undangan, budgeting, penganggaran; controling, pengawasan. “Jadi pilihlah caleg yang paling cakap dalam menjalankan tiga fungsi ini,” pungkasnya.
Sementara, Desi Asmaret sapaan Calon Anggota Legislatif akan memperjuangkan aturan yang pro rakyat.
“Akan lebih pro perempuan khusus di Sumbar, supaya desentralisasi keuangan pun akan merata,” jelasnya.
“Pendidikan politik kepada masyarakat khususnya perempuan itu sangatlah penting,” katanya.
“Sebagian masyarakat menganggap politik itu kotor, tentu disinalah peran partai untuk terus memberikan pendidikan politik,” imbuh Desi.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumbar, caleg perempuan dan dari kader Aisyiyah. (RI)