Rektor UMSB Termuda di Indonesia

Rektor UMSB Termuda di Indonesia

Dok UMSB

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) kini mempunyai Rektor baru yaitu Riki Saputra yang terpilih menggantikan Novelti. Penetapan dilakukan langsung Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir di Kantor PP Muhammadiyah Menteng Raya Jakarta, Sabtu, (26/1).

Sebelumnya Riki Saputra dan dua nama lainnya melewati fit dan proper test di Rapat Senat UMSB dan mekanisme rapat pleno Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat.

Penetapan tersebut menjadikan Riki sebagai rektor termuda di Indonesia yang saat ini baru berusia 36 tahun. Pencapaian itu sempat dipegang oleh Anies Baswedan kala menjabat Rektor Universitas Paramadina pada 2007, saat usianya 38 tahun. Pada 2015, Universitas Paramadina kembali dipimpin rektor muda lainnya, Firmanzah, yang saat itu berusia 39 tahun.

Riki yang lahir di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, itu merupakan lulusan Aqidah Filsafat dari IAIN Imam Bonjol Padang pada tahun 2005. Riki melanjutkan studi pascasarjana di kampus yang sama dan meraih gelar Master Filsafat Islam pada 2008. Ia juga aktif Wakil Ketua Bidang Media dan Publikasi PWPM Sumbar periode 2014-2018.

Kemudian ayah dua anak ini meraih gelar Doktor Ilmu Filsafat di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 2015. Riki membuat disertasi berjudul Krisis Spiritual Manusia Modern dalam Perspektif Filsafat Perennial Huston Smith.

Riki yang pernah aktif di Majelis Sinergi Islam dan Tradisi (MAGISTRA) Indonesia ini juga menelurkan sejumlah buku, di antaranya berjudul Tuhan Semua Agama, Perspektif Filsafat Perennial, dan Menggagas Mazhab Kelimuan Minangkabau.

Sebelum menjabat Rektor, Riki mulai mengajar di UMSB pada 2014. Kemudian ia menjabat Direktur Program Pascasarjana UMSB pada 2018.

Riki mengungkapkan terima kasih karena sudah mempercayai dirinya sebagai rektor yang baru.

“Saya tidak menyangka ditunjuk menjadi rektor UMSB, karena awalnya saya tidak terlalu berambisi untuk menjadi rektor, tetapi saya mengucapkan terima kasih karena sudah mau mempercayai saya untuk jabatan ini,” katanya.

Untuk selanjutnya, ia akan berusaha melakukan yang terbaik untuk membuat universitas ini menjadi kampus swasta terfavorit di Sumatera Barat dengan meningkatkan jumlah mahasiswa, akreditasi program studi (prodi), dan menambah gedung baru.

“Kami ingin meningkatkan kapasitas pengajar dan melahirkan guru besar. Pada 2019 ini ada dua orang,” ujarnya.

Dok UMSB

Dia menambahkan, UMSB juga berencana membuka prodi baru, seperti jurusan ekonomi syariah, hukum Islam, dan psikologi Islam. Termasuk juga jurusan umum, seperti ilmu pertanian dan administrasi pendidikan. Universitas yang berada di Kota Padang Panjang itu juga berencana membuka Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam.

“Jika kita diberi amanah dan memiliki potensi untuk itu tidak boleh ditolak. Yang penting kita tak boleh terobsesi jabatan,” ujarnya.

Ketua PWPM Sumbar Muhayatul memberikan apresiasi kepada Doktor Riki Saputra Wakil Ketua Bidang Media dan Publikasi PWPM Sumbar periode 2014-2018 yang mendapat amanah baru sebagai rektor UMSB. “Doktor Riki adalah sosok pribadi yang amanah dan santun, saya yakin di tangan beliau akan mengantarkan UMSB ke kejayaannya kembali,” katanya.

Sementara itu, Deri Rizal berbangga kepada doktor Riki karena merupakan pribadi yang sukses secara pendidikan serta bermanfaat bagi persyarikatan dan juga bermanfaat generasi muda Sumbar. “Beliau layak menjadi contoh angkatan muda Muhammadiyah secara khusus dan generasi muda secara umum,” tuturnya. (RIjoe)

Baca juga

Inilah Dosen Berprestasi Tingkat Nasional dari UMM

Kelola Kebun Berkelanjutan, PKM Fakultas Kehutanan UMSB Berdayakan Masyarakat Solok Selatan

Membanggakan, Dosen FKIP UM Palangkaraya Raih Rekor MURI

Exit mobile version