JAKARTA TIMUR, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa Buya Hamka (PESMA Buya HAMKA) Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA menyelenggarakan kegiatan Training Fasilitator untuk calon pengurus Pesantren Mahasiswa Buya Hamka periode kepengurusan 2018-2019. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Pesantren Mahasiswa Buya Hamka (Rusunawa UHAMKA) dan Wisma Papandayan, Garut, Jawa Barat, selama dua pekan, Jumat–Sabtu (1–16/2).
Kegiatan Training Fasilitator ini mengusung tema “Membangun dan Meneguhkan Identitas Kader untuk Mewujudkan Pembinaan Mahasiswa yang Berkemajuan”. Ihsan Suaeb, selaku ketua panitia pada Training Fasilitator ini, melaporkan bahwa training ini dihadiri oleh 29 peserta yang didampingi para Instruktur dan 11 orang panitia pelaksana.
“Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dan inti pertanggungjawaban itu adalah sebuah komitmen PESMA Buya Hamka untuk menumbuhkan sekaligus membina kader-kader perserikatan (Muhammadiyah—Red),” kata Ihsan. Selain itu, dia berharap bahwa acara ini dapat menyiapkan peserta yang nantinya akan menjadi fasilitator PESMA Buya Hamka periode selanjutnya.
Irwan Baadilla, selaku direktur PESMA Buya Hamka mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi ajang pembinaan bagi santri Rusunawa UHAMKA. “Kegiatan rutin dalam pembinaan santri Pesantren Mahasiswa Buya Hamka (Rusunawa),” ujarnya.
Irwan Baadilah juga menyampaikan harapannya bahwa acara ini untuk menyiapkan peserta yang nantinya akan menjadi fasilitator di Pesantren Mahasiswa Buya Hamka di periode selanjutnya.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Wakil Rektor IV UHAMKA Bunyamin yang menyampaikan pesan sekaligus motivasi kepada para peserta dalam sambutannya. Dia berharap para peserta dapat meluruskan niat dan bersungguh-sungguh dalam melakukan berbagai hal.
“Memantapkan niat karena kalian (peserta) sudah diseleksi dan termasuk orang-orang pilihan, dan jangan melakukan suatu hal dengan asal-asalan karena hasil karya kita akan kembali pada diri kita sendiri,” kata Bunyamin.
Training Fasilitator ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengembangkan jiwa kepemimpin dan softskill mahasiswa. Selain itu, santri yang tinggal di Pesma Buya Hamka diharapkan dapat menjadi pemimpin di tengah kehidupan mahasiswa. Misalnya, kata dia, dengan menjadi ketua HIMA, ketua DPM, ketua BEM, ketua IMM, ataupun presiden mahasiswa. (Tia/AR)
Baca juga