NGAWI, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ngawi melaksanakan tindak lanjut dari perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) dengan menggelar Seminar Literasi. Acara berlangsung di Aula Muhammadiyah Tempurrejo Desa Banyubiru Widodaren Ngawi, Selasa (5/2).
Ketua Umum PC IMM Ngawi Fahrizal Budi Setiawan mengungkapkan bahwa dengan seminar literasi ini merupakan pintu untuk membuka wawasan kader di dalam bidang keilmuan. Karena untuk mencapai standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kader IMM salah satunya adalah cakap dalam keilmuan (intelektualitas).
Seminar literasi bertajuk “Membangun Budaya Literasi di Era Millenial” tersebut menghadirkan narasumber yaitu Ketua Umum DPD IMM Jawa Timur Andreas Susanto. Diikuti oleh 113 peserta termasuk kader-kader IMM yang mengikuti proses perkaderan DAD.
Andreas mengungkapkan bahwasanya literasi adalah hal paling penting yang harus dimiliki oleh kader IMM agar mampu menghadapi tantangan pemuda di era sekarang ini.
Menurutnya tantangan generasi saat ini adalah generasi yang lebih memilih sensasional dari pada substansial. Sehingga akan menimbulkan sifat-sifat pada generasi sekarang ini yaitu sifat eksklusif sehingga tidak mau menerima wawasan-wawasan baru atau pandangan orang lain.
sifat yang kedua adalah sifat primordial yang akan menyebabkan generasi saat ini lebih membangga-banggakan kesukuannya atau tradisinya sehingga akan menimbulkan sifat yang ketiga fanatik terhadap hal yang ada pada dirinya.
Untuk menghadapi tantangan ini, kata Anderas menegaskan, bahwasanya harus adanya pembalikan pola pikir dari yang lebih mengedepankan sensasional dari pada substansial menjadi lebih memilih substansial dari pada sensasioanal sehingga akan terwujudnya generasi millenial yang lebih inklusif.
“Sehingga akan lebih mudahnya kita meningkatkan wawasan kader, dan akan terwujud pula sifat proporsional sehingga generasi saat ini akan lebih toleran terhadap suatu perbedaan,” ungkapnya.
Salah satu dari peserta Seminar Literasi, Mukhlis Sirotul Munir mengatakan sebagai generasi millenial harus semangat dalam menuntut ilmu sehingga memiliki wawasan yang tinggi. “Semoga kader-kader IMM untuk lebih semangat dalam menggeliatkan budaya-budaya keilmuan,” pungkasnya. (rizal)
Baca juga
Kajian Literasi Keuangan Menghadapi Perang Dagang