BENGKULU, Suara Muhammadiyah-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka Tanwir Muhammadiyah di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada Jumat, 15 Februari 2019. Tiba dari Jakarta, Presiden Jokowi langsung menuju Gedung Daerah Balai Raya Semarak atau Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, tempat berlangsungnya pembukaan Sidang Tanwir Muhammdiyah yang kedua, periode 2015-2020.
Dalam sambutannya, Presiden menyebut jasa besar Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, Muhammadiyah telah berkonstribusi dalam berbagai bidang. Muhammadiyah juga telah melahirkan banyak tokoh yang menjadi pahlawan nasional. Melalui Amal Usahanya, Muhammadiyah telah berjasa besar membantu tugas negara.
Selain Ibu Negara pertama, Fatmawati Soekarno, yang merupakan tokoh Muhammadiyah, Jokowi menyebut Ibu Negara Iriana Jokowi juga pernah berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bahkan, cucu pertama Presiden Jokowi, Jan Etes juga dilahirkan di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Kehadiran Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri kabinet kerja. Hadir dalam kesempatan itu antara lain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakapolri Komjen Dono Sukmanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mendikbud Muhadjir Effendy, Head Political Affairs Department Roel van der Veen, Menkominfo Rudiantara, Menag Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut bahwa pemilihan Bengkulu sebagai lokasi Sidang Tanwir Muhammadiyah ke-2 kali ini punya alasan yang kuat. Tak lepas dari banyaknya tokoh Muhammadiyah dan tokoh bangsa yang lahir di Bengkulu.
“Hasan Din adalah konsul Muhammadiyah, dia juga pengusaha ternama dan ayah dari Ibu Negara, Ibu Fatmwati. Dan di Bengulu juga seorang Soekarno beberapa tahun di sini pernah menjadi Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah. Juga ada tokoh Tionghoa Muslim Karim Oey yang juga pengusaha besar dan perintis bahkan pendiri persatuan Islam Tionghoa Indonesia, juga tokoh Muhammadiyah,” urai Haedar. Melalui Tanwir ini, Muhammadiyah ingin mengenang jejak dan menyambung mata rantai sejarah.
Sidang Tanwir sendiri merupakan forum musyawarah tertinggi Muhammadiyah setingkat di bawah muktamar. Dalam forum kali ini akan dibahas tentang berbagai persoalan keorganisasian, keumatan, dan kebangsaan. Tidak hanya mengundang Presiden Jokowi, Tanwir kali ini juga mengundang Prabowo Subianto sebagai tokoh nasional. Kedua sosok yang maju sebagai calon presiden ini diberikan panggung untuk menyampaikan gagasannya. (ribas)