BANTUL, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas menyampaikan keynote speech dalam acara pelantikan PW IPM DIY periode 2018 – 2020. Busyro menjelaskan bagaimana arti dari spirit kemandirian sebagaimana tajuk yang diusung yaitu “Spirit Kemandirian sebagai Pondasi gerakan Pelajar dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.”
“Berbicara tentang spirit kemandirian, tidak boleh terbatas kepada pengertian yang tidak substantif. ‘Kemandirian’ kalau ditarik kepada akar pengertiannya, bahwa manusia menurut agama Islam, ketika diciptakan sudah berada dalam keadaan mandiri atau bebas. Artinya, mengalami perubahan keadaan dari yang tidak bebas menjadi bebas dan sebagainya,” ungkap Busyro di Pendopo Parasamya Kompleks Pemerintah Kabupaten Bantul pada Kamis, (21/2).
Menurutnya agama Islam adalah agama yang menekankan kemandirian. Sekaligus juga hanya bergantung kepada Allauhush – Shamad, seperti yang terkandung dalam QS. Al Ikhlas ayat dua. Artinya, bahwa kebebasan atau kemandirian dalam konsep Islam tidak bisa dilepaskan dari tauhid.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut merasa prihatin dengan banyaknya para pemuda yang ikut tersandung kasus korupsi. Padahal jika dicermati, banyak dari mereka yang memiliki latar belakang seorang aktivis yang cemerlang dan sangat mandiri.
“Begitu mereka masuk dalam dunia politik praktis, tidak butuh waktu lama spirit kemandirian tersebut untuk padam, untuk mandiri secara pribadi di bawah bergantung kepada Allauhush – Shamad,” katanya.
Oleh karena itu Busyro berpesan kepada para kader IPM untuk semakin kuat dalam menjaga kemandirian pelajar, sehingga terhindar dari godaan – godaan politik yang bisa menjerumuskan kepada perilaku koruptif.
“Kemandirian yang menjadi spirit IPM, adalah spirit kemandirian yang dekat dengan nilai – nilai tauhid. Maka dari itu, teruslah untuk mempertajam qalbu sembari mengasah otak, sehingga tercipta generasi yang jujur dan berakhlak mulia. Tak lupa juga diperlukan kerjasama dengan semua pihak untuk dapat menciptakan kemandirian dalam masyarakat. Negara ini membutuhkan generasi penerus, salah satunya dari kader – kader IPM,” pungkasnya. (dzik)
Baca juga
Jika Keadilan Sirna, Kehancuranlah yang Diterima
Tokoh Muhammadiyah itu Sedikit Bicara, Tetapi Banyak Amaliahnya