BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2018-2020 resmi dilantik. Prosesi pelantikan diselenggarakan di Pendopo Parasamya Kompleks Pemerintah Kabupaten Bantul pada Kamis, (21/2).
Prosesi pelantikan ini dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafizh Syafa’aturrahman. Serta dilakukan prosesi serah terima jabatan dari Ketua Umum PW IPM DIY periode 2016 – 2018 Nurcahyo Yudi Hermawan kepada Ketua Umum PW IPM DIY periode 2018 – 2020 Ahmad Hawari Jundullah.
Pelantikan 45 personalia PW IPM mengusung tema “Rekonstruksi Gerakan sebagai Manifestasi Spirit Kemandirian Pelajar”, dan dihadiri tamu undangan dari unsur IPM, ortom Muhammadiyah, organisasi kepemudaan, serta pelajar se-DIY.
Nurcahyo Yudi Hermawan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para kader IPM DIY seraya memberikan pesan penting agar IPM DIY tetap menjadi wadah bagi para kader yang ideologis, bukan politis. “Karena IPM DIY ini sangat terkenal dengan kreatifitas dan ideologi dari para pelajarnya. Selain itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman PW IPM DIY periode lama yang telah membersamai saya, serta telah membuat program – program dengan semaksimal mungkin,” kata Nurcahyo.
Sementara itu, PW IPM DIY periode 2018-2020 dibuka dengan Pidato Iftitah dari sang Ketua Umum, Ahmad Hawari Jundullah. Dalam pidatonya, ia berharap gerakan IPM semakin populis dengan spirit kemandirian yang digaungkannya, “Oleh karena itu, salah satu agenda aksi kita adalah griya komunitas, yang merupakan perwujudan dari spirit kemandirian tersebut. Diharapkan, dengan strategi komunitas ini, gerakan IPM menjadi populis di kalangan masyarakat, khususnya para pelajar,” jelas Jundul.
Dalam mendukung perjalanan PW IPM DIY, Ketum PP IPM Hafizh Syafa’aturrahman berpesan, “Sudah saatnya kita masuk ke sekolah (umum), taman pelajar, dan daerah-daerah. Kalau kita selalu terkungkung pada sekolah Muhammadiyah, maka pelajar di luar itu siapa yang bertanggungjawab?” tanya Hafizh seraya memotivasi PW IPM DIY untuk memperluas jangkauan dakwahnya.
Amanat juga disampaikan oleh Sekretaris PWM DIY, Sukiman, yang juga merupakan alumni IPM. “IPM itu ada ‘M’-nya (Muhammadiyah), yang bergerak dalam 3 hal yakni kebersamaan, kesungguhan, dan keikhlasan, yang perlu diterapkan dalam IPM. Serta, jadikan IPM sebagai tempat untuk belajar segala hal, karena harus diingat bahwa tugas utama seorang pelajar itu adalah belajar,” tukasnya.
Mewakili Bupati Bantul, Kabag Administrasi Kabupaten Bantul Sukamto menekankan akan perlunya keberlanjutan dari kontribusi IPM dalam menghadapi tantangan zaman. “Apa yang telah dilakukan IPM diharapkan dapat dilanjutkan. Milenial membawa banyak manfaat. Akan terperangkap keadaan yang mempersulit jika tidak berhati-hati,” pesan Sukamto.
Agenda ditutup dengan keynote speech yang disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas. Beliau, yang juga alumni IPM memberikan pesan-pesan yang kuat untuk memotivasi pelajar agar makin mandiri sehingga terhindar dari godaan-godaan politik yang menjerumuskan pada perilaku koruptif. (Nabhan/Dzik)
Baca juga