BOGOR, Suara Muhammadiyah – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor menggelar Wisuda V Program Strata 1, Rabu (27/2). Dari mahasiswa yang saat ini berjumlah 747 orang, 153 orang diantaranya mengikuti wisuda yang terdiri dari tiga prodi yaitu Administrasi Pendidikan 49 orang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 69 orang dan Pendidikan Bahasa Inggris 35 orang.
“Dalam usianya yang hampir 10 tahun ini, STKIP Muhammadiyah Bogor terus berbenah diri dan memacu untuk maju, ” kata Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor Edy Sukardi dalam kata sambutannya di acara wisuda.
“Kerja keras ini sudah mulai terasa antara lain sudah ada 10 dari 27 dosen tetap yang bergelar doktor. Dalam waktu dekat diharapkan semua dosen tetap bergelar doktor dan segera menjadi Guru Besar. Selain dari pada itu, tahun ini 8 proposal dosen diterima oleh Kemenristekdikti untuk disediakan dana penelitian Hibah Bersaing,” kata Edy bersyukur.
Wisuda STKIP Muhammadiyah Bogor dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah Kabulaten Bogor, L2Dikti Banten dan Jawa Barat, PWM Jawa Barat, PDM Kabupaten Bogor, dan BPH STKIP Muhammadiyah Bogor.
Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi. “Wisuda ini sangat unik karena telah membangun suasana yang secara kultural terbuka dan akomodatif. Ada seni daerah, seni nasional dan bahkan juga penggunaan bahasa asing, Bahasa Inggris.”
Menurut Sudarnono hal tersebut menjadi penting karena mencerminkan kesiapan STKIP Muhammadiyah Bogor untuk mengembangkan pendidikan tinggi yang tetap berbasis kepada nilai-nilai dan kekuatan budaya dan kemanusiaan. “Inilah pembangunan karakter yang selama ini diberi perhatian oleh Muhammadiyah” kata Sudarnoto yang juga menjadi Asisten Staf Khusus Presiden RI.
STKIP Muhammadiyah Bogor, katanya, harus bekerja secara serius dan sistemik karena tantangan ke depan semakin besar. Dalam cara pandang Muhammadiyah, tugas perguruan tinggi Muhammadiyah adalah Dakwah Amar Ma’ruf Nahy Munkar di bidang pendidikan tinggi.
Oleh karena itu STKIP Muhammadiyah Bogor harus menjadi perguruan tinggi yang kompetitif dan ini membutuhan kepemimpinan yang efektif. “Pemimpin visioner yang berdedikasi tinggi dan berkepribadian Muhammadiyah,” imbuh Sudarnoto.
Sudarnoto mengungkapkan peluang STKIP Muhammadiyah Bogor sangat besar untuk memainkan peran peran strategis untuk menyongsong Indonesia ke depan. ” Ini adalah cara Muhammadiyah untuk memberikan yang terbaik bagi negeri. Ta’awun untuk negeri dilakukan melalui karya-karya nyata antara lain pendidikan tinggi,” pungkasnya. (Riz)
Baca juga
STKIP Muhammadiyah Bogor Wisuda Angkatan Ke-III
Haedar Apresiasi Lokakarya Studi Kemuhammadiyahan untuk Generasi Millenial