Oleh : Achmad Afandi
Assalaamu’alaikum Wr Wb
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإنْسَانِ مِنْ طِينٍ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Mengawali khutbah ini marilah kita selalu bersyukur kepada Allah swt. Dengan kita selalu bersyukur mudah-mudahan Allah swt. akan menambah nikmat-Nya kepada kita menjadi lebaik baik dan lebih banyak lagi. Aamiin. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasulillah Muhammad saw. beserta seluruh keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya. Selanjutnya saya berwasiat untuk diri saya dan juga kepada para jamaah sekalian mari secara terus menerus selalu memperbarui dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas amal ibadah, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Jama’ah siding shalat jumat yang dirahmati Allah swt. mari kita simak firman Allah swt. di dalam QS: Muhammad (47): 33
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.
Ayat di atas secara jelas memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman agar jangan sampai mereka merusak dan bahkan menghilangkan pahala amal kebaikan (amal shaleh) yang telah dilakukannya. Alangkah ruginya seseorang ketika di dunia ini telah banyak melakukan amal shaleh yang disangkanya berpahala banyak, tapi ternyata di akhirat pahala amal shaleh yang diidam-idamkannya itu musnah semua. Simak Qs: Al-Kahfi (18): 103
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia, lantas apa saja yang dapat menyebabkan musnahnya pahala amal shaleh seseorang dalam kehidupan ini ? Paling tidak ada empat perbuatan, yaitu :
Pertama, kekufuran, yaitu sikap menolak dan menentang ajaran Allah (ad-din al Islam). Sikap kekufuran terbagi menjadi tiga, yaitu : Menolak untuk memeluk agama Islam dan justru memeluk agama selain Islam. Hal itu menyebabkan semua amal kebaikannya tidak diterima oleh Allah swt. simak QS: Ali Imran (3): 85)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Murtad dari agama Islam yang mana hal itu menyebabkan semua ama shalehnya ketika masih Islam menjadi terhapus simak QS: al-Baqarah (2): 217
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya
dan ingkar terhadap adanya hari akhir serta menolak ayat-ayat al-Qur’an yang juga menyebabkan Allah menghapus pahala kebaikannya simak QS: Al-Kahfi (18): 104.
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
Kedua, kemusyrikan yaitu sikap menduakan Allah swt. dengan makhluk-Nya dalam hal penyembahan dan kepatuhan serta ketaatan. Kemusyrikan ada dua yaitu kemusyrikan yang secara nyata dalam bentuk penyembahan-penyembahan kepada selain Allah. Perbuatan itu dapat menyebabkan terhapusnya pahala kebaikan seseorang simak QS: az-Zumar (39): 65
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
dan kemusyrikan yang tersembunyi, yaitu sikap riya’. Sikap riya’ dapat menyebabkan amalan kebaikan seseorang tidak diberi nilai oleh Alah swt. seperti kisah tiga orang hamba yang beramal shaleh cukup besar, yaitu bershadaqah/berinfak, berjihad sampai mati syahid dan mengajarkan al-Qur’an. Tapi karena niatannya bukan karena Allah maka mereka justru dimasukkan ke neraka.
Ketiga, kefasikan yaitu sikap atau perbuatan seseorang yang gemar melakukan kemaksiatan sementara dia tahu bahwa yang dilakukan itu adalah kemasiatan. Orang yang demikian biasanya juga melakukan amal-amal shaleh, tapi juga gemar berbuat maksiat sehingga amal shalehnya tidak bernilai di hadapan Allah swt.
Keempat, kefasadan yaitu sikap membuat kerusakan di bumi ini baik kerusakan alam amaupun kerusakan lingkungan sosial. Hidupnya di tengah-tengah masyarakat justru lebih banyak mendatangkan kemadharatan bagi orang lain.
Jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah swt. semoga kita dapat dihindarkan dari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak dan apalagi sampai memusnahkan pahala amal shaleh. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah kedua
الْحَمْدَ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ سُنَتِهِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.
Di khutbah yang kedua ini kembali saya mengajak kepada seluruh jama’ah shalat jum’at marilah kita berhati-hati di dalam menjalani roda kehidupan di dunia ini. Sedikit saja kita terpeleset dan jatuh pada perbuatan-perbuatan yang tersebut di atas, taruhannya adalah pahala amal shaleh kita. Jangan sampai kita menjadi hamba yang rugi kelak di akhirat yang penyesalannya sepanjang masa tiada henti. Mudah-mudahan Allah swt. selalu melindungi kita dari segala bentuk perbuatan penyimpangan. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
Selanjutnya, marilah mari kita berdoa kepada Allah swt.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ.
Achmad Afandi : Sekretaris PDM Sleman dan Dosen AIK UAD Yogyakarta