BANTUL, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menginisiasi Bincang-Bincang Bencana dalam rangka mengenang sang pendongeng geologi, almarhum Rovicky Dwi Putrohari, yang meninggal pada 4 Maret 2019 bertajuk “Belajar Mitigasi Bencana melalui Dongeng ala Pakdhe Rovicky” di Ruang Pertemuan Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (16/3).
Salah satu model pembelajaran untuk membangun kesadaran akan pentingnya memahami karakteristik ancaman geologi adalah melalui dongeng. Adalah Almarhum Rovicky Dwi Putrohari yang akrab dengan sebutan ‘Pakdhe, seorang geolog yang mencetuskan sebuah website geologi.co atau lebih terkenal dengan Dongeng Geologi yang menjadi sarana masyarakat untuk belajar tentang bumi dan kebencanaan.
Posisi geografis Indonesia mengakibatkan risiko bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api (127 gunung api aktif) maupun gerakan tanah/longsor. Besaran potensi ancaman bencana geologi ini perlu diimbangi dengan pengetahuan, pemahaman pencegahan dan pengurangan risiko bencananya.
Akan tetapi, pengetahuan bencana di Indonesia masih belum terjangkau oleh masyarakat awam. Terdapat kesenjangan antara pengetahuan bencana dengan pengetahuan di tingkat masyarakat, sehingga tidak jarang banyak mitos yang berkembang bahkan hoaks mengenai bencana di Indonesia.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan mengungkapkan Divisi Pengurangan Risiko dan Kesiapsiagaan telah menyiapkan beberapa projek seperti gagasan “sahabat bencana” untuk mahasiswa KKN di Peguruan Tinggi Muhammadiyah agar mereka menularkan persoalan kebencanaan di masyarakat.
“Kemudian di kalangan masyarakat MDMC juga membentuk jamaah tanggung bencana. Dan melalui MDMC di daerah-daerah bersama AUM sudah memetakan titik-titik bencana agar nanti ketika ada bencana cepat mengatasinya,” katanya. (Riz)