National Education Super Talk Berlangsung Semarak

National Education Super Talk Berlangsung Semarak

Dok Muchild/SM

BANTUL, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta menggelar National Education Super Talk (NEST) dengan menghadirkan Prof Dr Imam Robandi yang berlangsung semarak dan penuh kreativitas.

“Acara ini seperti seminar di  Perguruan Tinggi ternama , bukan seperti acara seminar tingkat SMP, belum ada sebelumnya setingkat SMP yang menyelenggarakan seminar seperti ini,” Tepuk Tangah dari semua peserta langsung menggema,  itulah pujian awal dari Prof Dr Imam Robandi saat memulai menjadi Keynote Speaker.

Bagaimana tidak, susunan acara dan penampilan memukau dari para siswa, tempat  duduk disusun Round Table berada di Ballroom Grand Dafam Rohan, salah satu Hotel ternama di Yogyakarta.

Banyak hal yang disampaikan oleh Prof Imam terkait dengan tema “Mendidik anak di Jaman Milenial dan Revolusi Industri 4.0”  Diantara adalah  bahwa anak-anak mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses.

Menurut Imam, anak-anak jaman milenial jangan disamakan dengan didikan anak jaman dulu. Selain itu, Sekolah harus mencetak keteraturan seperti halnya saat di Jepang dalam 7 hari ada 7 macam sampah, Senin khusus sampah kardus, Selasa sampah Kaleng dan seterusnya.

Imam mengajak para pendidik dan siswa semua agar segera bangkit, karena jika senang mengeluh dan menunda itu adalah sahabat kebangkrutan.

Seminar tersebut juga dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Majelis, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Para Kepala Sekolah SD dan SMP Muhammadiyah serta bapak ibu orangtua komite siswa.

Dimeriahkan dengan penampilan memukau dari para siswa diantaranya Parade Tahfiz, Tari Saman, Tari Likok Pulo, The Voice Of Muchild dan Pembacaan Profil Prof Imam Robandi dalam 3 Bahasa yaitu Indonesia, Jepang dan Inggris.

Pada kesempatan itu pula Prof Imam juga berkomunikasi dalam bahasa Jepang dengan Aliya, salah satu siswa Muchild yang mahir berbahasa Jepang.

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta Dr Ariswan, MS. DEA. mengatakan bahwa pendidikan Muhammadiyah harus sistemik dari sejak TK. Agar para siswa mempunyai dasar ilmu agama yang tetep solid dan kuat di era Milenial. Ariswan mengimbau agar ilmu yang di dapat dari Prof Imam segera direalisasikan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. (Riz)

Exit mobile version