• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Hati yang Membatu

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
30 Maret, 2019
in Motivasi
Reading Time: 1 min read
A A
0
Cinta Hati sakit

Ilustrasi: amuba

Share

Oleh: Dr M G Bagus Kastolani, Psi

Saya yakin pembaca yang budiman sering tersentuh hatinya, saat melihat kesulitan orang lain. Mungkin kita bisa menangis menyaksikan kesulitan orang lain. Pada lain waktu, kita melihat peristiwa yang sama namun hati kita tidak berempati bahkan tidak tergerak untuk menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan. Inilah rahasia hati kita. Hati yang sering disebut sebagai qalbu sebenarnya mempunyai makna sebagai daun pintu, bisa membuka, bisa menutup. Artinya, hati ini memang labil, kadang naik, kadang turun.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin pernah menjelaskan bahwa ketika manusia berbuat dosa maka terdapat satu noktah pada hatinya. Jika kita banyak berbuat dosa dan tidak segera bertaubat maka banyak noktah di hati kita. Dan noktah-noktah itu semakin menutup hati kita sehingga kita tidak bisa mendengar kata hati kita yang berhubungan langsung dengan Allah SwT. Oleh karena itu, agar kita bisa mendengarkan bisikan kata hati kita yang mengarahkan kepada kebaikan maka perbanyaklah bertaubat kepada Allah SwT. Sebab hanya dengan taubat maka Allah SwT akan mengampuni dosa-dosa kita dan secara otomatis bergugurlah noktah-noktah dalam hati kita.

Dalam kitab itu, Imam Al Ghazali menyarankan kepada kita agar menyegerakan membantu orang lain yang sedang kesulitan, jangan ditunda. Karena ketika kita tunda, maka di lain kesempatan kita juga akan menunda menolong orang lain. Akibatnya, hati kita tidak lagi sensitif terhadap kesulitan orang lain. Akhirnya, hati kita membatu, tidak mampu berempati ketika melihat orang lain dalam kesulitan. Marilah kita coba test atau kita uji hati kita ini sudah membatu atau belum. Jika kita melihat kesulitan orang lain namun kita tidak membantunya maka dipastikan hati kita ini sudah membatu. Dengan demikian, jagalah hati kita agar tidak membatu dengan cara menyegerakan menolong orang lain dengan apapun yang kita bisa bantu. Setidaknya bantulah dengan doa kepada orang yang kesulitan tersebut. Karena kita juga tidak tahu dari mulut siapa doa akan dikabulkan. Bukankah ketika kita mendoakan kebaikan kepada orang lain maka kebaikan doa tersebut kembali kepada kita?

Huwallahu a’lam bi shawab.

—

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah SM edisi 12 tahun 2018

Tags: Hatimotivasimuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post

KAMMI UIN Sunan Kalijaga Kunjungi Suara Muhammadiyah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In