TEGAL, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Dadang Kahmad, MSi menjadi narasumber dialog Kebangsaan Musypimda Muhammadiyah Kabupaten Tegal di kompleks SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal, Sabtu (30/3).
Agenda tersebut dihadiri oleh Pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal serta Pimpinan cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Tegal , Ortom, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah.
Menurut Dadang Kahmad Muhammadiyah berpegang hasil tanwir di Denpasar yang dilakasanakan pada tahun 2002 lalu dimana ada pernyataan bahwa Muhammadiyah tidak akan memihak kepada salah satu partai politik manapun. Secara organisasi, warga Muhammadiyah diberikan kebebasan dalam memilih capres atau caleg dari partai mana pun. Orang Muhamadiyah tidak boleh membawa simbol Muhammadiyah saat melakukan kampanye. Karena Muhammadiyah dalam dunia politik berada dalam posisi netral.
“Saat memilih calon pemimpin, anda memiliki pertimbangan yang berbeda dengan yang lain. Namun saat memilih tidak boleh asal-asalan. Dalam memilih harus memikirkan kepentingan bangsa secara keseluruhan,” katanya.
Sikap PP Muhammadiyah tidak akan mengarahkan warga Muhammadiyah untuk memilih salah satu calon. PP Muhammadiyah kembali menegaskan dalam berpolitik dalam posisi netral.
Salah satu bentuk penyebab radikalisme adalah intoleran, yaitu merasa benar sendiri, dan kultus individu yang tinggi terhadap pemimpin agama. Muhammadiyah memiliki tujuan mardlotillah. Muhammadiyah merupakan wadah untuk menyebar luaskan dakwah agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Muhammadiyah mengharapkan jangan sampai anggotanya menjual agama untuk kepentingan duniawi.
Banyak-banyaklah beramal sebelum datang zaman fitnah. Masa yang begitu gelap. Jangan sampai di pagi hari kau beramal namun di malam hari berbuat dosa. Makanlah secukupnya berhentilah sebelum kenyang. Pernyataan Rasul tersebut juga diberlakukan di dunia politik, saat berpolitik janganlah kau makan hingga kenyang. Banyak fenomena dimana saking kurang kenyangnya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Warga Muhammadiyah hendaknya bersikap tenang Siapapun pimpinannya, teruslah eksis jalani kegiatan bermuamalah kepada sesama. (Hendra Apriyadi)