YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menginjak usia ke-105 tahun Aisyiyah kian mantap menebarkan manfaat lewat berbagai dakwah dan gerakannya sebagai organisasi perempuan Muslim modern terbesar di dunia. Selain itu Aisyiyah terus melakukan dakwah lintas batas yang konsisten dilaksanakan para kadernya di manapun berada.
“Aisyiyah menjadi organisasi besar se-dunia yang tidak saja dilihat, dihitung dari jumlah kuantitas anggotanya, tetapi yang luar biasa organisasi ini menebarkan, mengaktualisasikan pandangan Islam berkemajuan,” ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dalam menyampaikan Pidato Tasyakur Milad Aisyiyah Ke-105 di GOR Amongraga Yogyakarta, Rabu (3/4).
“Atas nama Pimpinan Pusat Aisyiyah kita pada hari ini kita mengatakan syukur karena Aisyiyah yang kita banggakan sudah memasuki abad kedua yang pada kali ini milad ke-105,” katanya. “Kita memiliki amaliah yang sangat banyak, tidak ada sekat-sekat apakah itu dilakukan oleh perempuan ataupun dilakukan oleh laki-laki,” imbuh Noordjannah.
Menurutnya Aisyiyah yang besar ini harus terus dirawat dan harus ditunjukkan semakin besar semakin bermanfaat. Tidak saja untuk kepentingan Muhammadiyah maupun Aisyiyah. “Kepentingan Muhammadiyah – Aisyiyah adalah mensejahterakan, mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa,” tandasnya.
Aisyiyah, kata Noordjanah, terus bergerak dinamis dengan tugas-tugas amaliah organisasi dan terus mengukir sejarah. Sebagaimana tema yang dicanangkan pada milad ke-105 Aisyiyah “Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dakwah Melintas Batas”.
Tema tersebut untuk mengokohkan dan memperkuat berdakwah melintas batas. Seperti yang telah dilakukan dakwah lintas etnis, suku, agama, daerah, kepulauan, hingga antar negara bahkan lintas partai politik. (Riz)