Warnai Kontestasi Politik dengan Nilai-Nilai Muhammadiyah

Warnai Kontestasi Politik dengan Nilai-Nilai Muhammadiyah

Dok Afn/SM

BANTUL, Suara Muhammadiyah – katan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Razak Fakhruddin (IMM AR Fakhruddin) Kota Yogyakarta adakan Studium Generale Training Politik Nasional (Trapolnas) dengan tema “Meneropong Politik Indonesia Kini dan Nanti” yang dilaksanakan di ruang Amphiteater, Gedung E6, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (4/4).

Acara yang dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Derah Muhammadiyah kota Yogyakarta Ashad Kusuma Djaya tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat pemuda Muhammadiyah Sunanto, Ketua Bawaslu 2008-2013 Bambang Eka dan juga Anggota DPD RI, Afnan Hadi Kusuma.

Menyikapi fenomena Pemilu di Indonesia saat ini doesn Hubungan International (UMY) Bambang mengutarakan rumitnya sistem Pemilu Serentak di Indonesia saat ini dimana masyarakat pada 17 April nanti tidak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden saja akan tetapi juga anggota Legislatif lainnya, sehingga prosesi pemilu nanti akan memakan waktu yang lama.

Akan tetapi menurutnya dilakukannya pemilu serentak kali ini bertujuan untuk memperkuat sistem presidensial sehingga di pemerintahan berikutnya tidak terjadi divided government (pemerintahan yang terpecah) antara pemerintah dan DPR.

“Tujuan pemilu serentak itu sebetulnya memperkuat sistem Presidensial dalam arti tidak terjadi divided government antara pemerintah yang di pegang oleh presiden terpilih dengan kedudukan DPR sebagai check and balances,” terang Bambang.

Sementara itu Sunanto mengingatkan agar nilai-nilai yang ada di Muhammadiyah dapat hadir dalam kontestasi politik dan bukan sebaliknya, panggung politik yang mewarnai nilai-nilai Muhammadiyah.

“Politisi tidak boleh dijauhi, karena itu bagian dari model dakwah tetapi untuk memperbaiki etika politik dan sebagainya,” ujar Cak Nanto.

Menanggapi hal itu, Afnan yang juga ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci mengungkapkan menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar dalam dunia politik itu tidak mudah, banyak preman politik yang tidak suka ketika ada orang yang membawa narasi kebaikan.

Oleh karena itu Muhammadiyah memberikan tugas kepada kader-kadernya di seluruh indonesia untuk mengamankan konstitusi, mensejahterakan masyarakat, menjaga marwah Muhammadiya dan mewarnai politik dengan nilai-nilai Muhammadiyah.(Afn)

Exit mobile version