TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Guna menghadapi persaingan global yang kian ketat, dan menyiapkan lulusan yg kreatif-inovatif, serta melek teknologi, perguruan tinggi harus secara serius dan rutin melakukan audit mutu internalnya. Untuk itu, dalam setiap PT perlu banyak tenaga auditor yang kompeten dan qualified. Kegiatan ini harus dilakukan berbasis kesadaran internal, bukan karena adanya tuntutan regulator atau perintah Kemenristek-dikti.
Pakar manajemen pendidikan tinggi Prof Edy Suandi Hamid menyampaikan hal itu dalam ceramahnya pada Pelatihan Auditor yang diikuti 60 peserta dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia, yang diadakan di kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahad (7/4). Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dan dibuka oleh Rektor UMT Dr Ahmad Baddawi.
Saat ini, menurut Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta dan mantan Ketua Umum APTISI itu, banyak PT yang melakukan audit internal ala kadarnya saja, hanya basa-basi atau memenuhi formalitas, akibatnya hal itu lebih banyak menghamburkan energi dan biaya saja. “Karena secara substantif tidak memberikan manfaat apa-apa. Padahal dari audit internal ini diharapkan bisa memotret utuh kualitas dari unit-unit yang diaudit, bagaimana proses akademik dilakukan. Dapat diketahui apa kekurangannya, apa yang harus diperbaiki dan dilakukan ke depannya,” ujar Edy.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa dengan audit mutu bisa dicermati kesesuaian antara standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh PT, dengan kenyataannya di lapangan. Dengan demikian, jika audit bisa dilakukan rutin setiap semester, ditangani oleh tenaga yang kompeten, kemudian ada tindak lanjut hasil, maka bisa diharapkan akselerasi perbaikan mutu lembaga akan terjadi. Kompetisi antarunit untuk perbaikan kualitas juga akan terjadi. Ini akan menimbulkan evolusi berkelanjutan sehingga terjadi percepatan peningkatan mutu secara terus menerus.
“Jika ini sudah terjadi, maka budaya mutu juga akan mewujud. Ini berarti perguruan tinggi tersebut sudah punya modal besar untuk bersaing bukan saja pada level lokal, atau bahkan nasional, tetapi juga global. Akreditasi Unggul juga akan mudah diperoleh, bahkan akreditasi internasional,” tutur Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah ini. (Red)