BANTUL, Suara Muhammadiyah – Student English Activity Debate Competition 2.0 (SEADC 2.0) 2019 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi dibuka pada Jum’at 12 April 2019 yang diselenggarakan di Gedung Amphitheater E6 dengan tema “The Youth Action Towards Millennials Era”, Jum’at (12/4)
Acara yang digelar pada hari Jum’at-Ahad (12-14) April 2019 ini resmi dibuka oleh Muhammad Faris Alfadhats selaku Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY sekaligus menyampaikan sambutan kepada para peserta SEADC 2.0 2019 yang telah hadir.
Dalam acara pembukaan ini juga turut dihadiri oleh Syagung Gunawan May sebagai (Finalis Asian British Parliamentary Debating Championship 2018), dan juga Hanum Amalia sebagai (Best Speaker Indonesia Varsity English Debate 2018) sebagai pemateri. Yang seharusnya juga dihadiri oleh Fadhilah Fitri Primandari sebagai (Co-Ca of Founders Trophy 2018), akan tetapi berhalangan hadir karena ada agenda di kampusnya.
Dimash Titis Achmad M selaku Ketua Panitia SEADC 2.0 menjelaskan bahwa ketidak hadiran pemateri ketiga ini dikarenakan sedang mengikuti seminar proposal dikampusnya Universitas Indonesia (UI). “Fadhilah dari UI Jakarta karena kebetulan hari ini ada Seminar Proposal dikampusnya, jadinya berangkat sore ini, nanti malam baru sampai di Jogja,” ungkap Dimash
Kemudian alasan dari panitia SEADC 2.0 kenapa mengangkat tema tentang Millennial, karena banyak orang-orang sekarang ini yang membicarakan tentang Era Millennial, akan tetapi hanya sedikit yang mengetahui apa yang dimaksud Era Millennial itu sendiri.
Dan dalam Kompetisi Debat kali ini, mengingat tema tentang Era Millennial tersebut sangat luas, maka akan di fokuskan pada bagaimana cara Millennial sekarang ini memanfaatkan Media-media Sosial dan Digital dengan baik. “Bagaimana dari wadah-wadah millennial kayak sosial media, dan media-media yang dipakai itu bener-bener dimanfaatkan bagi anak-anak millennial itu sendiri dengan baik dan bijak,” tandas Dimash
Andi Firmansyah selaku Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga menyampaikan bahwa yang membedakan antara SEADC 2.0 sekarang dengan yang sebelumnya yaitu tidak jauh berbeda, dan ingin mencoba untuk mengmbil tema tentang Era Millennial. “Kalau SEADC kali ini sebenarnya tidak jauh berbeda, karena memang sebelum pelaksanaan ini pasti kita juga melihat evaluasi dari apa yang terjadi pada SEADC tahun lalu, mungkin dari temanya itu yang belum kita coba kita hadirkan itu berbeda dari SEADC sebelumnya,” pungkas Andi. (ian)