• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 14, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Semangat Literasi Era Santri Millenial

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
16 April, 2019
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share

TEGAL, Suara Muhammadiyah – Ada yang unik dan perlu di tiru oleh para santri lainnya kegiatan yang digiatkan oleh para santriwati Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Balapulang Kabupaten Tegal dengan menggelar workshop Dakwah kreatif. Strategi Dakwah Kreatif dengan Kegiatan Semangat Literasi Era Santri Millenial digelar pada Jum’at (12/4).

Menghadirkan Hendra Apriyadi, MPd selaku Pengurus Serikat Taman Pustaka Muhammadiyah MPI PP Muhammadiyah Rumpun Majelis Pustaka dan Informasi. Di hadiri kurang lebihnya 130 Pelajar Muhammadiyah. Antusias para santri PPAD Tegal sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Dalam workshop singakat para santri menulis tentang kehidupan pesantren dan membacanya hasil karyanya, Cerita terbaik akan mendapatkan sebuah buku berupa Novel Dialog Sunyi karya Alumni Ponpes Ahmad Dahlan.

Baca Juga

Hari Pers Muhammadiyah: Kesadaran Kolektif tentang Pentingnya Literasi

KKN Smart 34 UMRI Tingkatkan Minat Literasi Warga Melalui Pondok Baca

Menurut Hendra Apriyadi , Mengatakan Didalam kitab suci Al-Qur’an Surat Al ‘Alaq dimana ayat yang pertama kali turun adalah “Iqra”. Hal ini menunjukkan bahwa bagi ummat islam perintah membaca adalah sesuatu yang sangat penting. Sebab membaca merupakan salah satu cara untuk memahami fenomena-fenomena alam yang ada. Surat Al ‘Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan.

Pada prinsipnya, kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama dengan kegiatan pada tahap pembiasaan. Yang membedakan adalah bahwa kegiatan 15 menit membaca diikuti oleh kegiatan tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan, peserta didik atau santri  didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan, “ Ungkap Hendra.

Peran santri dan pesantren untuk bangsa ini begitu signifikan. Entah sudah berapa banyak alumni pesantren yang turut serta dalam membangun dan memperjuangkan bangsa ini. Peran tersebut akan lebih sempurna jika para santri yang saat ini sedang belajar di pesantren-pesantren yang tersebar di berbagai pelosok negeri dikenalkan dan didekatkan dengan bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan milik pesantren. Jika gerakan literasi digalakkan secara massif  di pesantren, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin negeri ini akan menjadi lebih baik. (Riz)

Tags: literasiPonpes Ahmad Dahlan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Hari Pers Muhammadiyah: Kesadaran Kolektif tentang Pentingnya Literasi
Berita

Hari Pers Muhammadiyah: Kesadaran Kolektif tentang Pentingnya Literasi

23 Agustus, 2023
KKN Smart 34 UMRI Tingkatkan Minat Literasi Warga Melalui Pondok Baca
Berita

KKN Smart 34 UMRI Tingkatkan Minat Literasi Warga Melalui Pondok Baca

14 Agustus, 2023
Spirit Literasi Merawat Kewarasan Regenerasi
Berita

Spirit Literasi Merawat Kewarasan Regenerasi

11 Agustus, 2023
Next Post

Suhairy Ilyas, Tokoh Muhammadiyah Sumbar Berpulang

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In