Semangat Literasi Era Santri Millenial

TEGAL, Suara Muhammadiyah – Ada yang unik dan perlu di tiru oleh para santri lainnya kegiatan yang digiatkan oleh para santriwati Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Balapulang Kabupaten Tegal dengan menggelar workshop Dakwah kreatif. Strategi Dakwah Kreatif dengan Kegiatan Semangat Literasi Era Santri Millenial digelar pada Jum’at (12/4).

Menghadirkan Hendra Apriyadi, MPd selaku Pengurus Serikat Taman Pustaka Muhammadiyah MPI PP Muhammadiyah Rumpun Majelis Pustaka dan Informasi. Di hadiri kurang lebihnya 130 Pelajar Muhammadiyah. Antusias para santri PPAD Tegal sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Dalam workshop singakat para santri menulis tentang kehidupan pesantren dan membacanya hasil karyanya, Cerita terbaik akan mendapatkan sebuah buku berupa Novel Dialog Sunyi karya Alumni Ponpes Ahmad Dahlan.

Menurut Hendra Apriyadi , Mengatakan Didalam kitab suci Al-Qur’an Surat Al ‘Alaq dimana ayat yang pertama kali turun adalah “Iqra”. Hal ini menunjukkan bahwa bagi ummat islam perintah membaca adalah sesuatu yang sangat penting. Sebab membaca merupakan salah satu cara untuk memahami fenomena-fenomena alam yang ada. Surat Al ‘Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan.

Pada prinsipnya, kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama dengan kegiatan pada tahap pembiasaan. Yang membedakan adalah bahwa kegiatan 15 menit membaca diikuti oleh kegiatan tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan, peserta didik atau santri  didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan, “ Ungkap Hendra.

Peran santri dan pesantren untuk bangsa ini begitu signifikan. Entah sudah berapa banyak alumni pesantren yang turut serta dalam membangun dan memperjuangkan bangsa ini. Peran tersebut akan lebih sempurna jika para santri yang saat ini sedang belajar di pesantren-pesantren yang tersebar di berbagai pelosok negeri dikenalkan dan didekatkan dengan bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan milik pesantren. Jika gerakan literasi digalakkan secara massif  di pesantren, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin negeri ini akan menjadi lebih baik. (Riz)

Exit mobile version