BANTUL, Suara Muhammadiyah – Siswa Sekolah Menengan Atas (SMA/K/MA) telah mengikuti ujian Nasional, dan dalam fase ini sebagian dari mereka sedang mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali berinisiasi membuka Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (SBMPTMu) untuk siswa SMA/K/MA yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Di tahun 2019 ini menjadi kali kedua pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi Muhammadiyah.
Pada tahun lalu SBMPTMu 2018 diikuti oleh 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah seluruh Indonesia, dan hanya membuka pendaftaran untuk Program Studi Pendidikan Dokter saja. Sementara untuk tahun ini ada penambahan dan perluasan jumlah kepesertaan PTMA maupun variasi Program Studi, yang mana terdapat 67 PTMA dan 881 program studi yang dapat menjadi pilihan bagi calon mahasiswa yang akan memilih perguruan tinggi Muhammadiyah. Peserta seleksi dapat mengakses informasi serta mendaftar tes SBMPTMu melalui portal online sbmptmu.id.
Terdapat dua kelompok seleksi pada pendaftaran SBMPTMu tahun 2019 yakni kelompok I untuk Prodi Pendidikan Dokter dan Dokter Gigi, serta kelompok II untuk prodi lainnya. Tes Kemampuan Akademik (verbal, numerik, logika) dan Materi Mata Pelajaran (Biologi, Kimia, Fisika, dan Bahasa Inggris) akan diujikan pada peserta yang memilih prodi Pendidikan Dokter dan Dokter Gigi, peserta mempunyai kesempatan memilih tiga program studi. Sementara untuk prodi selain Dokter hanya ada satu materi tes saja yaitu tes kemampuan Akademik (verbal, numeric, logika) dan mempunyai kesempatan memilih empat program studi pada PTMA yang sama atau berbeda.
Proses seleksi akan menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) dan tersebar di beberapa kota di seluruh Indonesia, jadi peserta dapat memilih lokasi pendaftaran terdekat untuk memudahkan peserta mengikuti seleksi. “Ini menjadi kedua kalinya kita melaksanakan tes SBMPTMu dari 67 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Prinsip dari diadakannya SBMPTMu ini adalah untuk memudahkan calon mahasiswa untuk memilih prodi yang diinginkan tanpa harus datang ke kota tempat perguruan tinggi Muhammadiyah. Mudah-mudah program ini akan terus berlangsung setiap tahunnya, dan semakin dikenal di kalangan masyarakat.” ujar ketua panitia SBMPTMu sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P, saat Press Conference SBMPTMu di UMY pada Senin (22/4).
Pendaftaran SBMPTMu kelompok I (Pendidikan Dokter dan Dokter Gigi) secara resmi akan dibuka pada 29 April hingga 3 Juli 2019. Sementara untuk pendaftaran kelompok II non kedokteran akan dibuka pada 29 April hingga 17 Juli 2019. Untuk keperluan pendaftaran peserta dapat mengunggah raport semester 5 (bagi lulusan 2019) atau ijazah (bagi lulusan 2018 dan sebelumnya). Dengan biaya pendaftaran Rp. 750.000,- untuk Prodi Pendidikan Dokter dan Dokter Gigi, sedangkan untuk Prodi non Kedokteran Rp. 300.000,- yang dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri Syariah di seluruh Indonesia.
Prof. H. Lincolin Arsyad, M. Sc., Ph. D. yang merupakan ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah memiliki harapan besar agar terciptanya taawun atau saling membantu satu sama lain dari perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia. “Meningkatkan jaringan silaturahmi antara perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Kita ingin meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di PTM yang tersebar di seluruh Indonesia. Efisiensi waktu juga menjadi harapan yang memang kita harapkan dengan adanya SBMPTMu. Selain itu ciri keBhinnekaan yang ada dalam diri warga Indonesia tetap terjaga, karena siswa tak hanya bisa belajar di kota kelahiran dan bisa menimba ilmu di kota lainnya untuk mengenal lebih jauh perbedaan,” paparnya. (Hbb)