YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong Dr Rustamadji, MSi terpilih sebagai Tokoh Perubahan Republika 2018. Setiap tahunnya, Republika menggelar penganugerahan Tokoh perubahan kepada sosok yang berkontribusi nyata bagi bangsa di tengah masyarakat.
Penghargaan bergengsi tersebut diraih Rustamadji karena dinilai berjasa dalam mempertahankan eksistensi suku asli Kokoda di Papua Barat. Kisah perjuangan Rektor Unimuda yang dulunya merupakan STKIP Muhammadiyah Sorong itu dimuat di Harian Republika Ahad, (21/4).
Berawal ketika pada tahun 2007 Rustamadji prihatin melihat warga asli yaitu Suku Kokoda tingga di tanah yang tidak mereka miliki. “Kalau kita tidak peduli terhadap mereka, tentu mereka akan lebih parah kondisinya. Jadi, kita harus berbuat sesuatu untuk suku Kokoda,” ungkapnya.
Kampung Warmon Kokoda di Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat merupakan salah satu daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil) binaan Muhammadiyah. Suku Kokoda mencoba menempati Kampung Wormon pada 1996 tetapi tempat itu milik masyarakat transmigran. Kemudian mereka bertahan dengan membuat rumah-rumah dari dedaunan.
Perjuangan merajut asa Suku Kokoda dilakukan Rustamadji menggandeng berbagai elemen baik di peryarikatan Muhammadiyah maupun pemerintah. Diantaranya Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Lazismu, serta PTM lainnya yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Beberawa waktu lalu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyerahkan sertifikat tanah hibah Muhammadiyah lengkap dengan 55 unit bangunan rumah permanen. Kini tidak kurang 185 kepala keluarga atau sekitar 1.000 orang hidup di Kampung Warmon Kokoda.
Selain itu, melalui proses yang cukup panjang, akses jalan, air, masjid, sekolah, rumah baca serta akses administrasi sudah dimiliki Suku Kokoda. Bahkan masyarakat di sana juga diberikan pelatihan berbasis teknologi seperti penggunaan komputer dan surat menyurat.
Untuk fasilitas pendidikan telah berdiri TK Lab School dan SD Lab School. Kemudian telah tersedia juga Rumah Baca Mahardika Kokoda sebagai sarana dalam meningkatkan literasi dan juga Joglo Rembuk Adat bagi masyarakat setempat.
“Di sinilah ladang yang subur untuk kita beramal. Dalam rangka menghidupkan dan memajukan warga Kokoda. Inilah peran bapak-bapak Muhammadiyah bisa banyak beramal shalih di sini,” ungkap Rustamadji. (Riz)