BUKITTINGGI, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan Dialog Narasi dan Media Sosial. Kegiatan Dialog yang dilaksanakan di Bukittinggi, pada Rabu, (24/4) ini, merupakan kegiatan sesi ke III yang dilaksanakan Suara Muhammadiyah.
Menurut Deni Asyari, Direktur Suara Muhammadiyah, kegiatan dialog narasi dan media sosial ini, akan berlangsung selama 7 kali hingga akhir tahun. “Alhamdulillah, kegiatan dialog ini, merupakan sesi ke III, dan akan dilaksanakan beberapa event lagi di kota lain”, tutur Deni.
Kegiatan ini, menurut Deni bagian untuk menindaklanjuti peran Muhammadiyah, dalam menjawab berbagai persoalan di era digital ini. Sebagaimana diketahui, kebebasan arus informasi melalui jejaring media sosial, telah membentuk model masyarakat baru, yang hidup tanpa adanya otoritas kebenaran. Semua masyarakat yang menggunakan smartphone, seakan-akan punya otoritas kebenaran. Sehingga para ahli, lembaga-lembaga resmi, menjadi tidak penting dan dinafikan.
Kondisi ini, bagi Suara Muhammadiyah, akan merusak bangunan narasi kebangsaan ke depan.
Oleh karena itu, kegiatan ini, ingin menghadirkan sebuah konsep narasi berkeadaban atau dalam istilah lain, literasi berkemajuan. “Di era kebebasan informasi sekarang ini, kita membutuhkan narasi yang mencerdaskan, narasi yang menyatukan dan narasi yang berkemajuan, inilah sesungguhnya tujuan kegiatan ini”, ungkap Deni.
Sementara itu, Ahmad Syafii Maarif yang didaulat sebagai narasumber, mengatakan, di era yang serba bebas dan tanpa batas ini, membutuhkan kecerdasan akal yang sempurna. Jika tidak, yang muncul adalah kebengisan, kemarahan, adu domba dan sebagainya. Maka kegiatan yang dilaksanakan Suara Muhammadiyah dan Menkominfo ini, menurutnya sangat baik sekali dilaksanakan.
Ahmad Syafii Maarif juga berpendapat, khusus bagi Sumatera Barat, yang merupakan sumber pemikiran, gudangnya para tokoh dan ilmuan, perlu ke depan menghadirkan pemikiran dan gerakan informasi yang turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kegiatan ini yang berlangsung di hotel Grand Royal Denai ini, juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, Hamim Ilyas, Muktio Widodo, dan ratusan peserta yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat dan ormas Islam.
Dalam kegiatan ini, sebagai bentuk perlawanan terhadap narasi Hoax, secara simbolis, juga diserahkan Rompi Anti Hoax, yang diserahkan oleh Deni Asyari kepada Menteri Komunikasi dan Informatika, Narasumber, dan para Pimpinan Ormas dan kelompok masyarakat. (Red)