BANTUL, Suara Muhammadiyah – Buku Ajar yang akan diterapkan di Pesantren Muhammadiyah resmi diluncurkan. Peluncuran Buku Ajar Pesantren Muhammadiyah bertajuk “Peningkatan Mutu PesantrenMu Sebagai Pusat Kaderisasi Ulama” dihadiri dan dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs Dahlan Rais, MHum.
“Selamat kepada Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah, kami sampaikan apresiasi yang sangat tinggi dan akan menjadi contoh bagi yang lain,” kata Dahlan Rais dalam Launching dan Training of Trainer (ToT) Penggunaan Buku Ajar Pesantren Muhammadiyah di Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jum’at (3/5)
Dahlan Rais mengungkapkan bahwa materi ajar merupakan sesuatu yang sangat penting. Akan tetapi dalam pembelajaran perlu lebih ditekankan bagaimana proses berpikir. “Bahkan menurut kami bisa dipadukan materi ajar dengan pendekatan tajdid yang futuristik. Sehingga pada saat yang bersamaan, pada satu sisi materi itu semakin sempurna, yang kedua proses berpikir itu semakin menjadi semakin lebih maju,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PP Muhammadiyah, Dr Masykuri, mengungkapkan Peluncuran Buku Ajar Pesantren Muhammadiyah merupakan salah satu dari tugas LP2M yang diamanatkan oleh PP Muhammadiyah.
Menurutnya LP2M PP Muhammadiyah memiliki tiga tugas pokok yaitu Penelitian dan Pengembangan Pesantren Muhammadiyah, pembuatan panduan dan standar, serta memberi saran dan masukan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Wakil Rektor WR IV Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UAD Prof Dr Sarbiran, MPd menyambut baik apa yang diperjuangkan oleh LP2M PP Muhammadiyah. “Apa yang dikerjakan oleh Muhammadiyah saya punya keyakinan akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang berfaedah, bahkan menunjukkan kemajuan-kemajuan ,” katanya.
Sarbiran menyampaikan bahwa Pendidikan di Persyarikatan Muhammadiyah sesungguhnya sangat bernilai substansial. “Usaha-usaha untuk melakukan inovasi itu memang memerlukan semacam semangat yang luar biasa,” kata Sarbiran.
“Itulah sesungguhnya peranan pendidikan seharusnya bisa mendidik anak-anak didik kita seperti semangat bapak ibu sekalian untuk menghasilkan produk-produk yang memang dibutuhkan untuk anak didik kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Konsultan LP2M PP Muhammadiyah Dr Habib Chirzin menyampaikan bahwa perjalanan panjang pendidikan Muhammadiyah tengah menata peradaban yang substansial. Menurutnya Pesantren mempunyai masa depan serta memiliki kesungguhan dalam pendidikan.
Tujuan dari pendidikan Muhammadiyah, kata Habib, yaitu menghasilkan kader pendidik, kader ulama, kader persyarikatan, kader umat, kader bangsa, dan kader kemanusiaan. (Riz)