• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 14, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Yunahar Ilyas: Pencerahan Itu Membebaskan, Memberdayakan dan Memajukan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
13 Mei, 2019
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, Lc, MA menyampaikan bahwa Risalah Pencerahan Muhammadiyah dapat dilakukan dengan cara membebaskan, memberdayakan, dan memajukan.

“Kita ingin Islam yang damai, yang aman, tenteram tetapi juga yang maju,” kata Yunahar dalam Pengajian Ramadhan 1440 H di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jum’at (10/5).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Yunahar menyampaikan materi tentang Risalah Pencerahan Aktualisasi dalam Kehidupan Keummatan.  Bersama Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni MA PhD, dan Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Pradana Boy ZTF.

Menurut Yunahar, cara agar terlaksananya pencerahan umat yaitu dimulai dengan melakukan pemahaman. “Kita harus berangkat dari pemahaman,” tandasnya.

Maka pentinglah Islam wasathiyah, Islam moderat yang berarti tawwasut (di tengah), tawazun (seimbang), taadul (adil), shirat al-Mustaqim, jalan lurus sesuai AlQuran dan AsSunnah, tidak menyimpang ke kanan, tidak menyimpang ke kiri.

Setelah itu, untuk bisa terjadi pencerahaan adalah ketaatan sampai kepada tingkat keshalihan. “Ini adalah konsep dakwah bagaimana caranya membina ummat kita supaya taat dan shalih,” tuturnya. Yunahar mencontohkan KH Ahmad Dahlan seperti bagaimana setelah membaca, memahami, mengerjakan, hingga memberikan contoh.

Kemudian yaitu produktivitas. “Alhamdulillah kita di Muhammadiyah semboyannya sudah bagus: sedikit bekerja banyak bekerja,” tandas Guru Besar Ulumul Quran UMY tersebut.

Terakhir, kata Yunahar, yaitu kebersamaan. Tidak hanya internal Muhammadiyah, akan tetapi kebersamaan antar ummat. Dilakukan melalui pembinaan ummat mulai pembinaan pribadi, pembinaan iman, pembinaan takwa, dan Islamisasi kehidupan. “Setelah mereka secara pribadi telah menjadi kuat baru dibina ruhul jamaahnya, kebersamaanya,” tukasnya.

Oleh karena itu perlu diperkuat ukhuwah Islamiyah. “Fisik bisa berjauhan, visi bisa berbeda, tapi kalau hati sudah sama, tidak akan menjadi masalah, tetap mengedepankan ukhuwah Islamiyah,” kata Yunahar.

Jika pribadi-pribadi sudah kuat, masih menurut Yunahar, kemudian ruhul jamaahnya kuat, hatinya sudah menyatu karena ukhuwah Islamiyah, inilah yang menjadi ummat. “Kalau itu sudah terjadi baru kita bisa berharap al falah,” pungkasnya. (Riz)

Tags: muhammadiyahYunahar Ilyas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post

Din Syamsuddin: Gerakan At-Tanwir Itu Menghargai Akal dan Menghormati Ilmu

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In