Resmi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Menjadi Institut

Resmi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Menjadi Institut

Transformasi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta (Dok ITSKS/SM)

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta resmi bertransformasi menjadi Institut Teknologi Sains (ITS) Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta. Ditandai penyerahan Surat Keputusan (SK) oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 6 Jawa Tengah DYP Sugiharto. Kepada Rektor ITS Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta Weni Hastuti.

“Ditetapkan STIKES menjadi Institut Teknologi Sains & Kesehatan yang mana menyebut tiga rumpun yakni Teknologi, Sains dan Kesehatan maka mulai sekarang bisa melebarkan, mengembangkan dan menyelenggarakan berbagai program studi dibawah tiga rumpun tersebut,” jelas Kepala LLDikti Prof DYP Sugiharto saat menyampaikan sambutan pada acara Launching Institut Teknologi Sains & Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (4/5).

Artinya institusi ini mulai sekarang tidak hanya menyelenggarakan rumpun kesehatan, kata Sugiharto, tetapi juga teknologi dan sains. Sehingga lulusan ITSK PKU Muhammadiyah Surakarta khususnya keperawatan memiliki keunggulan teknologi.

Disampaikan Ketua Badan Pengurus Harian BPH  ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Dr. Sofyan Anif  bahwa proses yang lancar hingga turunnya SK Kemenristekdikti, juga sebagai hasil kerja keras, kerja gigih seluruh elemen dari pimpinan , dosen dan karyawan yang sangat guyub. Perubahan bentuk Lembaga Pendidikan Tinggi menurutnya sangat trend utamanya dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas.

Sofyan menegaskan transformasi STIKES PKU Muhammadiyah dengan bentuk  Institut diprediksi dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja kesehatan di masa mendatang.

Dalam kesempatan tersebut sekaligus pelantikan Weny Hastuti sebagai Rektor ITS PKU Muhammadiyah Solo, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Stikes PKU Muhammadiyah Solo.

Weny menjelaskan, selama ini, dengan status sekolah tinggi hanya bisa mengelola satu rumpun ilmu yakni rumpun kesehatan dari berbagai prodi yang dimiliki. Selanjutnya, dengan perubahan bentuk menjadi ITS PKU Muhammadiyah Solo tersebut artinya ada kesempatan untuk membuka lebih dari satu rumpun ilmu, yakni tiga rumpun ilmu.

“Di era kolaborasi ini memang sangat dibutuhkan bagaimana antar profesi tidak hanya kesehatan nanti saling menguatkan. Sehingga kita bisa betul-betul meluluskan tenaga profesional,” kata dia.

Sampai saat ini, ITS PKU Muhammadiyah Solo memiliki delapan program studi yang terbagi menjadi tiga fakultas, yakni Fakultas Kesehatan, Fakultas Sains dan Fakultas Teknologi. Ada enam prodi di Fakultas Kesehatan. Kemudian masing-masing satu prodi di dua fakultas lainnya. Fakultas Sains memiliki prodi S1 Infromatika, dan Fakultas Teknologi memiliki prodi Teknologi Rekayasa Elektromedik.

Perubahan menjadi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan, ada beberapa hal yang akan dicanangkan. Yakni semakin memperkuat inter profesional education. Mensinergikan beberapa program studi (prodi) yang berada di bawah naungan institut. Untuk menanamkan semangat kerja sama dan kolaborasi antarprofesi sejak di bangku perkuliahan.

”Dengan demikian, ketika mereka memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sudah terbiasa dengan budaya menghargai antarprofesi dalam menyelesaikan masalah pada klien,” katanya.

Selain itu, menjadikan ITS PKU sebagai pusat upgradding skills atau pusat pelatihan dan penyiapan lulusan tenaga kesehatan yang akan bekerja ke luar negeri, khususnya Jepang. ”Saat ini kami sudah mengantongi lisensi resmi dari BNP2TKI untuk penyelenggaraan upgradding skills untuk negara tujuan ke Jepang. Melalui 3 skema, yaitu G to G dengan subsidi pelatihan dari pemerintah Jepang, skema magang kerja, dan beasiswa kuliah dengan biaya penuh dari rekanan di Jepang,” imbuhnya.

Metamorfosa ini akan menjadikan ITS PKU sebagai pusat pengembangan teknologi informasi. Khususnya teknologi informasi kesehatan. ”Kami yakin, ke depan, akan semakin banyak peran teknologi informasi di bidang kesehatan maupun dalam menunjang pelayanan di rumah sakit,” urai Weni.

Terakhir, akan menguatkan kerja sama internasional yang saat ini sudah terjalin. Setelah berubah jadi institut dengan penambahan beberapa prodi sarjana. Tentu ini akan meningkatkan bargaining position ITS PKU dengan perguruan tinggi lain yang sejenis di luar negri. ”Dengan kerja sama ini, diharapkan akan terjadi transfer of knowledge maupun tradisi akademik dari berbagi negara,” ungkap Weni.(Teguh Wahyudi)

Exit mobile version