YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PPM), Ittihadul Ma’ahid Al Muhammadiyah (ITMAM) dan PCI Muhammadiyah Mesir mengadakan program Daurah Bahasa Arab sebagai Persiapan Ujian Masuk ke Universitas Timur Tengah.
Program ini diikuti oleh 57 orang peserta yang mayoritas merupakan alumni dari pesantren-pesantren serta sekolah-sekolah menengah Muhammadiyah. Daurah disenggarakan diMuhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan pada 7-11 Mei 2019.
Ketua II PCI Muhammadiyah Mesir, Mush’ab Bahrah, Lc mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak terkait. Agenda ini bertujuan membantu para calon kader Muhammadiyah mempersiapkan ujian masuk mereka ke universitas-universitas Timur Tengah, utamanya Universitas Al Azhar Kairo dengan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak.
“Terima kasih sebesar-besarnya untuk ITMAM, LP2 PPM, dan khususnya MBS Yogyakarta yang telah sangat banyak membantu serta memfasilitasi, sehingga dauroh bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ungkapnya.
“Pesan saya untuk peserta daurah, selesai bukan berarti belajarnya berhenti. Justru ini merupakan awal langkah untuk belajar lebih dalam lagi, mengembangkan apa yang sudah didapat di daurah, dari para pengajar. Harapan saya, ke depannya acara dauroh ini bisa semakin baik lagi,” tambah Mush’ab.
Sementara itu, Mudir MBS Yogyakarta, Fajar Shodiq, Lc menyampaikan pula rasa terima kasihnya kepada LP2 PPM dan PCIM Mesir yang telah berperan banyak dalam menyukseskan Daurah Persiapan Ujian Masuk di Universitas Timur Tengah tahun ini. Daurah ini merupakan daurah ketiga, dan memiliki jumlah peserta terbanyak dibanding dua tahun sebelumnya. Bahkan menurut beliau, ada banyak pendaftar yang terpaksa ditolak karena kuota yang telah membludak.
“Saya ucapkan selamat kepada para peserta yang telah menyelesaikan dauroh sampai tuntas, semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat dan terus dikembangkan,” tutur Fajar.
Hal senada disampaikan Ketua LP2 PPM, Dr Maskuri, MEd bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan daurah ini, yang tujuan utamanya tidak lain adalah untuk mencetak kader ulama, dai, dan pendidik yang unggul. Beliau juga berpesan kepada para peserta, bahwa mereka semua adalah orang-orang pilihan. Anak panah Muhammadiyah dan agama, yang sangat diharapkan oleh bangsa.
“57 orang peserta kali ini, di masa depan akan menjadi orang-orang yang penting dan sangat berpengaruh. Kerja keras antum semua saat ini tidak akan terasa hasilnya sekarang, namun 20 sampai 30 tahun yang akan datang,” pungkas Maskuri. (Via)