SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Pembangunan rumah sakit pendidikan (teaching hospital) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) telah dimulai. Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unimus dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di kampus utama Unimus kawasan Kedungmundu, Semarang, Senin (27/5).
Haedar berharap pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unimus yang bertaraf internasional tersebut menjadi bagian dari pusat keunggulan (center of excellence). “Inya Allah dari Unimus akan lahir kader umat dan kader bangsa yang berakhlak mulia, cerdas berilmu, mandiri, dan berperan untuk bangsa,” tutur Haedar.
Selain itu peletakan batu pertama Rumah Sakit Pendidikan Unimus, Haedar juga meresmikan lima gedung baru Unimus. Diantaranya, Gedung Fakultas Kedokteran, Gedung Kuliah Bersama, Gedung Rumah Sakit Gigi Mulut, Gedung Serbaguna, dan Gedung Bahasa dan Tafidz Qur’an.
Haedar mengapresiasi Unimus dalam membangun banyak sarana prasarana kampus sejalan dengan peningkatan signifikan jumlah mahasiswa Unimus dalam kurun 4 tahun terakhir ini. Juga sejalan dengan meningkatnya Unimus yang masuk ranking 5 besar perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia.
Haedar dalam kesempatan ini juga mengajak kepada elit, dan tokoh bangsa untuk bangkit melangkah bersama membangun Indonesia menjadi negara yang maju, berdaulat, dan bermatabat, agar Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya.
Kemudian, Haedar menyampaikan bahwa seyogyanya pemerintah, elit bangsa, pimpinan parpol agar saatnya bersama-sama membangun Indonesia menjadi Indonesia yang berkemajuan. “Hal itu baru bisa kita rasakan jika kita meletakan pondasi membangun pusat keunggulan bagi bangsa ini, kalau kita terlalu larut dalam berbagai persengketaan, maka bangsa kita akan lemah,” imbuhnya.
Rektor Unimus, Masrukhi mengatakan, dimulainya pembangunan rumah sakit pendidikan guna melengkapi dan mendukung keberadaan fakultas kedokteran Unimus.
“Fasilitas rumah sakit sangat strategis dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa kedokteran. Lewat keberadaan rumah sakit mahasiswa langsung terjun mendapatkan pengalaman dan pengetahuan terkait berbagai macam penyakit beserta cara penanganannya. Sehingga kampus ini semakin mumpuni dalam mempersiapkan sarjana dan profesi dokter yang unggul sekaligus memiliki moralitas dan etika tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, Masrukhi juga menyampaikan bahwa Unimus yang berusia relatif muda ini telah berhasil menempati ranking 5 PTN/S se Jateng. Begitu juga ranking webometric menempatkan Unimus ranking 76 dari 4.600 perguruan tinggi se Indonesia.
“Peningkatan jumlah mahasisa semakin memacu Unimus membangun banyak sarana prasarana, seraya tidak melupakan pengembangan SDM dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa serta pengembangan sistem pendidikan Unimus menuju perguruan tinggi Islam berkelas dunia,” katanya.
Sementara itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan apresiasi kepada Unimus yang memiliki fakultas kedokteran dan segera memiliki rumah sakit sekaligus sebagai aset bagi warga Semarang.
Hendrar mengungkapkan Pemkot Semarang siap bersinergi dengan Fakultas Kedokteran serta rumah sakit Unimus. Menurutnya, kehadiran rumah sakit Unimus memperkuat sejumlah rumah sakit yang ada di kota Semarang. Sehingga dapat menambah peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat. (ppmuh/riz)