YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menerima silaturahim Idul Fitri Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu di Bantul, Selasa (11/6).
Haedar mengatakan, pertemuan tersebut selain bentuk jalinan silaturahim juga dalam rangka menjaga persatuan, pertahanan dan hal lain tentang Indonesia ke depan. “Indonesia itu kuat karena cinta bangsanya, Muhammadiyah sebagai bagian dari Indonesia pasti turut serta menjaga pertahanan yang kemudian melahirkan persatuan,” kata Haedar.
Menurut Haedar Muhammadiyah yang punya sejarah panjang dan besar ini juga memiliki keterkaitan ikatan dengan TNI. Salah satu wujudnya, yaitu Jenderal Sudirman yang merupakan kader Muhammadiyah Hizbul Wathan dan sekaligus Bapak TNI. “Adanya kaitan Muhammadiyah dengan TNI inilah yang mengikat tali persaudaraan antara Muhammadiyah dengan Menhan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu pula, kepada Menhan Haedar menjabarkan bahwa Muhammadiyah tengah berencana membangun Pusat Kebudayaan Islam Indonesia di Yogyakarta. Rencana tersebut sudah diawali dengan meminta izin kepada pihak Keraton Yogyakarta.
“Ini akan menjadi salah satu monumen sejarah Islam Indonesia di Yogyakarta, mengingat di Yogyakarta sendiri adalah tempat kerajaan mataram yang kental dengan nilai Islam,” tutur Haedar.
Sebelum silaturahim ke kediaman Haedar Nashir, Menhan Ryamizard Ryacudu menyambangi Buya Syafii Maarif di Nogotirto, Sleman. Pertemuan tersebut membahas persoalan keumatan dan kebangsaan.
“Agama dalam bangsa ini perlu ditanam terus menerus, karena dengan agama itu semuanya menjadi baik. Negara baik pasti karena agama terutama akhlak moralnya baik, pasti negara ini baik juga,” ungkap Ryamizard.
Buya Syafii Maarif menyambut hangat dan mengapresiasi kiprah Menhan yang mengutamakan keutuhan bangsa dan negara. “Pedomannya kepentingan negara, bangsa dan negara itu yang harus diutamakan,” kaya Buya Syafii. (ppmuh/riz)