Oleh: Bagus Kastolani
Pernahkah Anda merasakan tidak termotivasi ketika menjalankan tugas atau bekerja? Pernahkan Anda merasakan jenuh dalam bekerja atau beramal usaha? Dan biasanya memang kondisi yang lemah motivasi (demotivasi) menyebabkan fisik juga lemah, mudah capek, malas dan mungkin gejala fisik lainnya sehingga cenderung kita menghindari tugas tersebut. Untuk mengatasi demotivasi ini mari kita menilik motivasi kerja kita.
Jerry Gray menyatakan bahwa motivasi adalah hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi kerja yang dipengaruhi kondisi eksternal seperti gaji, upah, jabatan disebut sebagai motivasi ekstrinsik. Sedangkan motivasi kerja yang dipengaruhi kondisi internal seperti panggilan ibadah dalam bekerja disebut sebagai motivasi intrinsik.
Senada dengan itu, Weber (1963) menyatakan bahwa terdapat 3 jenis makna kerja; (1) bekerja menjalankan tugas/ job description (work as a job), jika telah selesai tugas maka mengharapkan bayaran; (2) bekerja sebagai karier (work as a career), bekerja hanya mengharapkan jabatan tertentu; (3) bekerja sebagai panggilan (work as a “calling”), yaitu panggilan dari Tuhan (beribadah).
Bahkan, Davidson dan Caddell (1994) meneliti bahwa bekerja yang dimaknai sebagai “panggilan” dari Tuhan (motivasi intrinsik) memberikan sumbangan tertinggi untuk mencapai produktivitas individu berbanding dua jenis yang lainnya (motivasi ekstrinsik).
Dalam Islam, bekerja sebagai panggilan Illahi (ibadah) ini telah ditegaskan dalam Qs Asy-Syura [42]: 36 dan 38 bahwa Allah SwT akan memberikan kenikmatan hidup di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman dengan ciri salah satunya adalah orang yang memenuhi seruan (panggilan) Tuhannya dalam setiap aspek kehidupan.
Oleh karena itu, marilah kita menjadi manusia yang terpanggil oleh seruan Allah SwT sebagai wujud motivasi intrinsik dalam bekerja dan berkarya agar terus semangat (antusias dan persisten) dalam menghadapi tantangan saat menjalankan tugas.
Huwallahu a’lam bishawab
—
Rubrik motivasi hidup Islami dalam kehidupan karier profesional. Diasuh oleh Dr M G Bagus Kastolani, Psi, seorang psikolog dan kader Muhammadiyah.
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 2 tahun 2017